Jakarta, CNN Indonesia -- Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) yakin insentif
tax allowance yang diberikan melalui Peraturan Pemerintah Nomor 18 tahun 2015 mampu menarik investasi di sektor energi terbarukan. Sampai 2025 mendatang, pemerintah yakin fasilitas fiskal tersebut bisa memicu investasi sektor tersebut sampai US$ 135 miliar.
"Untuk mendorong sektor energi terbarukan, Pemerintah perlu menyediakan fasilitas pendukung seperti Pelayanan Terpadu Satu Pintu serta insentif lainnya termasuk pengenaan
tax allowance. Dengan adanya hal tersebut, semoga investor mau berinvestasi di sektor energi baru terbarukan," ujar William Sabandar, Ketua Tim Percepatan Bidang Energi Baru Terbarukan Kementerian ESDM di Tropical Landscape Summit, Jakarta, Selasa (28/4).
Diakui oleh William, angka investasi sebesar US$ 135 miliar bukanlah angka yang kecil sehingga dibutuhkan peran serta swasta didalamnya. Maka dari itu, insentif pemerintah sangat penting dalam mendorong hal tersebut.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Investasi energi terbarukan sebesar US$ 135 miliar tersebut mencakup US$ 39 miliar untuk geothermal, US$ 54 miliar di sektor bioenergi, US$ 29 miliar untuk
hydro energy dan US$ 13 miliar untuk energi terbarukan lainnya. Perlu pendekatan
not business as usual dalam mencapai target tersebut. Tidak hanya melalui komitmen dari pemerintah, namun juga dukungan dari semua pihak," tuturnya.
Sebelumnya, Kepala BKPM Franky Sibarani sendiri mengatakan bahwa Pemerintah menawarkan fasilitas fiskal berupa
tax holiday dari 5 hingga 10 tahun bagi industri
biofuel dan energi terbarukan. Selain itu, pemerintah pun juga telah memasukkan pengusahaan tenaga panas bumi dan pembangkit listrik ramah lingkungan sebagai bidang usaha yang bisa mendapatkan fasilitas
tax allowance melalui Peraturan Pemerintah Nomor 18 tahun 2015.
"Selain fasilitas tersebut, kami harap penerbitan Peraturan Menteri ESDM yang mengatur Feed in Tariff (FIT) untuk energi listrik dari pembangkit listrik yang memanfaatkan sumber daya EBT serta subsidi untuk biofuel bisa menarik para investor masuk ke sektor ini," pungkas William.
(gen)