Lelang 4 Seri Obligasi, Pemerintah Tarik Utang Rp4,85 Triliun

CNN Indonesia
Rabu, 29 Apr 2015 14:44 WIB
Lelang obligasi negara kali ini jauh di bawah target Rp 10 triliun yang ditetapkan Direktorat Jenderal  Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR).
Dirjen Pengelolaan Utang Robert Pakpahan dan Direktur Surat Utang Negara Loto Srinaita Ginting menggelar Konferensi pers lelang ORI 011.(CNN Indonesia/Agust Supriadi)
Jakarta, CNN Indonesia -- Kas negara kembali mendapatkan suntikan dana segar dari hasil melelang surat utang negara (SUN). Dari empat seri SUN yang dilelang pada Selasa (28/4), pemerintah menarik utang baru sebesar Rp 4,85 triliun.

Angka tersebut jauh di bawah target Rp 10 triliun yang ditetapkan Direktorat Jenderal  Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan.

Keempat varian obligasi yang dilelang DJPPR adalah SPN12160204 (reopening) dengan tenor satu tahun; FR0069 bertenor empat tahun, FR0071 fixed rate bertenor 14 tahun; dan FR0067 bertenor 29 tahun.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Robert Pakpahan, Direktur Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko, menjelaskan dari target indikatif sebesar Rp 10 triliun, total penawaran yang masuk hanya sebesar Rp7,9 triliun. Imbal hasil (yield) tertinggi yang diminta investor adalah sebesar 8,45 persen untuk seri FR0071, sedangkan yang terendah seri SPN12160204 sebesar 5,9 persen.

"Total nominal yang dimenangkan dari keempat seri tersebut adalah Rp 4,85 triliun," jelas Robert melalui keterangan tertulis, Selasa (28/4) malam.

Obligasi dengan nilai lelang yang dimenangkan terbesar adalah FR0071, yakni sebesar 1,55 triliun dari total penawaran yang masuk 3,08 triliun. Yield rata-rata tertimbang yang dimenangkan adalah 7,95 persen, dengan tingkat kupon yang diberikan 9 persen.

Penarikanpembiayaan terbesar kedua berasal dari lelang SPN12160204, sebesar Rp 1,45 triliun dari total penawaran Rp 1,66 triliun, dengan yield rata-rata 6,17 persen.
Sisanya berasal dari lelang FR0067 sebesar Rp 1,2 triliun dan FR0069 sebesar R0 650 miliar.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER