Matahari Bersinar, Laba Kurtal I Tumbuh 50 Persen

CNN Indonesia
Rabu, 29 Apr 2015 19:55 WIB
Sektor usaha ritel massal dinilai analis berkinerja lebih stabil dibandingkan sektor lain meski dihantui perlambatan ekonomi.
Ilustrasi ritel. (Jeff Sheldon/Unsplash.com)
Jakarta, CNN Indonesia -- Perusahaan ritel milik grup Lippo, PT Matahari Department Store Tbk, membukukan laba bersih Rp 185 miliar pada kuartal I 2015, tumbuh 50,3 persen dibandingkan dengan perolehan tiga bulan pertama 2014 yang sebesar Rp 123 miliar.

Dari sisi penjualan kotor, perseroan mencatat realisasi Rp 2,88 triliun, meningkat 7,6 persen dibandingkan dengan pencapaian kuartal I 2014 yang sebesar Rp 2,67 triliun. Di sisi lain, pendapatan bersih Matahari tercatat sebesar Rp 1,61 triliun, naik 9,4 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu Rp 1,48 triliun.

Michael Remsen, CEO dan Vice President Director Perseroan, mengatakan rata-rata pertumbuhan penjualan per toko (same store sales growth/SSSG) sebesar 5,4 persen. Hal itu menunjukkan ketahanan segmen kelas menengah yang merupakan target pasar Perseroan, meskipun terjadi penurunan secara luas atas kegiatan konsumen di kuartal I 2015.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

“Kami optimistis atas prospek penjualan kami tahun ini, namun melihat kondisi perekonomian saat ini kami tetap harus waspada. Selain itu, kami sangat gembira melihat kecepatan pembukaan gerai kami di tahun 2015,” ujarnya dalam keterangan resmi, Rabu (29/4).

Matahari saat ini memiliki 134 gerai di 65 kota di Indonesia, termasuk tiga gerai baru Matahari yang dibuka pada periode Januari-April 2015 di Singkawang, Kalimantan Barat; Bau Bau, Sulawesi Tenggara;  dan Kupang, Nusa Tenggara Timur.

Matthew Wibowo, analis PT Mandiri Sekuritas menilai segmen ritel massal berkinerja lebih stabil dibandingkan dengan segmen lain karena mempertimbangkan target pasar yang lebih tahan banting dan sifat produk yang dijual.

“Sebagai pelaku segmen ritel massal, kami meyakini kinerja PT Matahari Department Store Tbk dan PT Matahari Putra Prima Tbk akan lebih stabil dibandingkan dengan PT Ramayana Lestari Sentosa Tbk meskipun terjadi perlambatan ekonomi di pulau-pulau terluar Indonesia,” jelasnya dalam riset.

Menurutnya, peritel khusus (specialty retailers) yaitu PT Ace Hardware Tbk dan PT Mitra Adiperkasa Tbk menghadapi tekanan yang lebih berat dari pelemahan rupiah, dan kinerja yang melambat di luar Jawa.

“Hal tersebut disebabkan porsi impor mencapai 60 persen-80 persen dari produk mereka,” ungkapnya.

Dia meyakini perlambatan pada tingkat belanja konsumen akan berlanjut hingga semester I 2015, sedangkan daya tarik diharapkan ada pada semester II 2015 karena adanya peluncuran proyek infrastruktur.

“Saat ini, kami masih underweight pada sektor ritel, dengan potensi peningkatan rekomendasi karena mempertimbangkan prospek yang lebih cerah pada 2016,” jelas Matthew.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER