Bidik Laba Rp 300 Miliar, Mandiri Tunas Selektif Beri Kredit

CNN Indonesia
Selasa, 28 Apr 2015 16:39 WIB
Mandiri Tunas menerapkan strategi ekspansi pembiayaan ke merek mobil yang diperkirakan akan tumbuh di pasar otomotif sepanjang tahun ini.
(ANTARA FOTO/Eric Ireng)
Jakarta, CNN Indonesia -- PT Mandiri Tunas Finance optimis laba bersih hingga akhir tahun bisa melampaui Rp 300 miliar setelah mencatat perolehan laba bersih sebesar Rp 76,59 miliar pada kuartal I tahun ini. Realisasi tersebut tumbuh 36,90 persen dari periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 55,94 miliar.

"Laba bersih kami di kuartal I sudah hampir Rp 77 miliar dengan pembiayaan yang baru tumbuh di kisaran 3 persen. Kuartal berikut akan lebih baik karena ada pameran dan belanja pemerintah yang mulai tumbuh. Tanda-tanda sudah terlihat sejak April. Jadi Akhir tahun bisa di atas Rp 300 miliar," ungkap Direktur Utama Mandiri Tunas Ignatius Susatyo Wijoyo di Jakarta, Selasa (28/4).

Terkait strategi yang dilakukan Mandiri Tunas sehingga bisa tumbuh di tengah lesunya industri otomotif, Susatyo menjelaskan, Mandiri Tunas menerapkan strategi ekspansi pembiayaan ke merek yang diperkirakan akan tumbuh di pasar otomotif.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

“Kami melihat sesuatu dari sisi opportunity. Kalau data Gaikindo turun, itu tidak semua. Ada merek yang tumbuh seperti Honda Mobilio, HRV, Nisan X-Trail. Nah kami masuk ke tipe-tipe tertentu yang sedang tumbuh. Kami juga mempertahankan dealer yang existing. Ini yang membuat kami tetap bertahan," ujarnya.

Dia menyebut nilai pembiayaan mobil baru kuartal I 2015 tumbuh 8 persen dibandingkan periode kuartal I 2014, sedangkan secara unit mobil baru meningkat 2 persen. Hal ini sejalan dengan fokus usaha perseroan di segmen pembiayaan mobil baru.

Dia pun memperkirakan New Landing semester I antara akan memenuhi setidaknya 45 persen dari target pembiayaan Mandiri Tunas di tahun ini yang mencapai Rp 20 triliun. "New Landing di semester I di kisaran Rp 8,5 triliun-Rp 9 triliun, ini 45 persen dari target pembiayaan. Ini juga didorong oleh belanja pemerintah sudah kelihatan di bulan Mei, dan puncak pada Juni," jelas Susatyo.

Di semester kedua, pertumbuhan pembiayaan Mandiri Tunas akan lebih kencang sejalan dengan pelaksanaan pameran Gaikindo dan IMS (Indonesia Motor Show), HUT Jakarta, dan musim masuk sekolah.

"Jadi porsi landing semester kedua bisa 55 persen dari total pembiayaan yakni sekitar Rp 10 triliun-Rp 11 triliun. Kami juga rencanakan event pameran bersama Bank Mandiri saat HUT Bank Mandiri," ungkap Susatyo.

Harjanto Tjitohardjodjo, Direktur Marketing dan Sales Mandiri Tunas menambahkan bahwa produk Honda mengalami peningkatan penjualan sepanjang kuartal I 2015 sebesar 5 persen dengan pertumbuhan terbaik di merek Honda Mobilio.

“Sesuai dengan kehadiran merek baru dari Astra maka akan mendorong pertumbuhuhan pembiayaan, sejalan dengan ekspansi jaringan yang terus dilakukan Mandiri Tunas,” jelasnya.

Harjanto menjelaskan, kendati market industri mengalami penurunan, Mandiri Tunas berhasil tumbuh, salah satunya dengan memperluas jaringan cabang dan kantor satelit (kantor cabang Mandiri Tunas di Bank Mandiri) di sejumlah daerah yang masih minim penetrasi pembiayaan.

"Market turun 30 persen, market kami tidak turun, karena kami perkuat terus jaringan cabang dan satelit. Dari target 30 kantor satelit, kami sudah bangun 13. Sementara cabang tahun ini rencananya dibangun 6 kantor," ungkapnya.

Mandiri Tunas berhasil meraih pembiayaan baru sepanjang kuartal pertama (kuartal I) 2015 sebesar Rp 3,68 miliar, meningkat 3,59 persen dibanding periode yang sama tahun 2014. Komposisi pembiayaan kuartal I 2015 terdiri dari 96 persen mobil baru, 3 persen mobil bekas dan 1 persen sepeda motor.

Sumber Dana

Ade Cahyo Nugroho, Direktur Keuangan Mandiri Tunas mengatakan untuk memenuhi target pembiayaan 2015 sebesar Rp 20 triliun, dibutuhkan adanya dukungan yang kuat dari induk usaha yakni Bank Mandiri.

"Funding kami 70 persen-80 persen dari Bank Mandiri. Support masih baik, karena cost of fund Bank Mandiri terbaik," kata Ade.

Sementara sisanya sekitar 30 persen akan diisi oleh pinjamaan bank dan penerbitan obligasi. Dia menjelaskan, dari pinjaman bank dan pasar uang saja cukup untuk memenuhi 6-7 bulan pembiayaan.

"Obligasi, bunga masih menarik. Di bulan Mei dan Juni kami terbitkan sisa jatah yang Rp 150 miliar. Awal Juni kami harapkan dananya sudah masuk ke kami. Jadi kami punya cadangan yang cukup," jelas Ade.

Selain itu, lanjut dia, Mandiri Tunas juga mengkaji untuk menerbitkan obligasi di semester kedua senilai Rp 500 miliar hingga Rp 1 triliun. “Kami juga rencanakan penerbitkan MTN (medium term note) senilai Rp 300 miliar. Sudah ada buyer-nya," kata dia.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER