BPS Beberkan Tujuh Penyebab Inflasi April

Agust Supriadi | CNN Indonesia
Senin, 04 Mei 2015 13:16 WIB
Penyebab utama inflasi pertama adalah kenaikan harga bensin yang merupakan administered price, menyumbang 0,22 persen dengan kenaikan harga 5,68 persen.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Suryamin (kiri) didampingi Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS Sasmito Hadi Wibowo (kanan) memparkan kinerja ekspor-impor dan neraca perdagangan bulan Februari di Kantor Pusat BPS, Jakarta, Senin (16/3). (ANTARA FOTO/Yudhi Mahatma)
Jakarta, CNN Indonesia -- Badan Pusat Statistik (BPS) mengindentifikasi sebanyak tujuh penyebab inflasi pada April 2015. Penyumbang inflasi tertinggi adalah naiknya harga bensin per 28 Maret 2015.

"Penyebab utama inflasi ada tujuh, pertama itu (kenaikan harga) bensin, yang merupakan administered price, menyumbang 0,22 persen dengan kenaikan harga 5,68 persen," jelas Kepala Suryamin di kantornya, Senin (4/5).

Kontributor inflasi terbesar kedua, lanjut Suryamin, bawang merah yang harganya naik 11,58 persen akibat berkurangnya pasokan. Bawang merah menyumbang inflasi 0,06 persen.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Penyumbang ketiga adalah tarif angkutan dalam kota sebesar 0,04 persen, dengan kenaikan harga 2,14 persen. Kenaikan tarif angkutan yang menurut BPS terjadi di 28 kota, disebabkan oleh penyesuaian harga BBM.

Keempat adalah kelompok bahan bakar rumah tangga, yakni elpiji 12 kilogram yang naik harganya Rp 8 ribu per tabung atau 1,88 persen per 1 April 2015. Kelompok ini memberi andil 0,03 persen terhadap inflasi April.

"Kenaikan harga (elpiji) terjadi di 70 kota," kata Suryamin.

Selanjutnya atau kelima, adalah tarif kereta api, yang berkontribusi 0,03 persen terhadap inflasi April. Tarif kereta api jarak sedang dan jauh serta KRL Jabodetabek mengalami perubahan harga rata-rata 20,94 persen pada April. Setidaknya 21 kota merasakan dampak perubahan tarif moda transportasi ini.

Kemudian gula pasir, yang harganya naik 3,02 persen, dengan andil 0,02 persen terhadap inflasi bulan lalu, kenaikan harga tersebut terjadi di 72 kota. Terakhir angkutan udara, yang tarifnya naik 2,98 persen dengan andil 0,02 persen. Meningkatnya permintaan memicu inflasi kelompok ini di 32 kota.

"Tapi ada juga yang menghambat, yakni harga beras dan ikan segar karena melimpahnya pasokan," jelas Suryamin.

BPS melaporkan terjadinya inflasi pada bulan lalu sebesar 0,36 persen menyusul naiknya ongkos transportasi. Apabila dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu, inflasi April 2015 tercatat sebesar 6,79 persen, sedangkan secara kumulatif Januari-April terjadi deflasi 0,08 persen. (gir/gir)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER