Jakarta, CNN Indonesia -- Analis memperkirakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bakal kembali menanjak, meski sempat turun cukup dalam pada minggu lalu dan ditambah adanya perlambatan ekonomi Indonesia. Pasalnya, pelemahan telah membuat harga saham murah, dan investor dinilai telah memperkirakan adanya perlambatan ekonomi pada kuartal I 2015.
“Banteng mulai lompat kodok, beruang menghilang dulu. Hari ini IHSG akan bergerak di kisaran support 5.121-5.080-4.950, dan resisten 5.218-5.270-5.415,” kata analis HD Capital Yuganur Wijanarko dalam risetnya,” Rabu (6/5).
Yuganur menjelaskan, aksi beli kembali dilakukan oleh pelaku pasar di IHSG. Hal itu berlanjut untuk bertahan di atas resisten lama 5.121, yang menjadi support baru untuk mendukung kenaikan tahap berikutnya ke resisten 5.218-5.270 dan 5.415.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
“Kami melihat faktor negatif Produk Domestik Bruto (PDB) yang di bawah ekspektasi, sudah terdiskon oleh koreksi pasar terdahulu bulan lalu,” kata Yuganur.
Sementara itu, Kepala Riset PT NH Korindo Securities Indonesia, Reza Priyambada mengatakan IHSG diperkirakan berada pada rentang support 5.000-5.095 dan resisten 5.165-5.182. Menurutnya laju IHSG sempat melampaui area target resisten (5.165-5.182) dan juga mampu bertahan di atas area target support (5.000-5.095).
Menurutnya laju IHSG pun tidak jauh berbeda dari sehari sebelumnya dimana aksi beli yang terjadi mampu membuat laju IHSG bertahan di zona hijau meski juga diiringi dengan aksi jual pasca merespon pelemahan GDP Indonesia.
“Potensi menguatnya IHSG masih dimungkinkan berlanjut meskipun juga akan diiringi dengan aksi-aksi jual tipis yang dapat menghambat penguatan tersebut. Meski berharap kenaikan ini dapat berlanjut, namun tidak ada salahnya untuk tetap cermati dan waspadai potensi pembalikan arah melemah pada IHSG,” jelasnya.
Reza menilai, meski IHSG ditutup di zona hijau, namun pihaknya melihat penguatan IHSG berkurang seiring adanya aksi jual pelaku pasar setelah merespon negatif rilis pertumbuhan GDP yang di bawah konsensus. Bahkan lebih rendah dibandingkan dengan ekspektasi kami sehingga memberikan sentimen negatif bagi pelaku pasar.
“Di sisi lain, masih adanya penilaian cukup rendahnya sejumlah harga saham pasca penurunan di minggu kemarin membuat sebagian pelaku pasar masih bertahan melakukan aksi belinya,” ungkap Reza.
Sebelumnya IHSG ditutup menguat meskipun sempat fluktuatif selepas pengumuman data makro ekonomi. Indeks naik sebesar 19 poin atau 0,37 persen ke 5.160 setelah bergerak di antara 5.130-5.202. Sebanyak 146 saham naik, 154 saham turun, 85 saham tidak bergerak, dan 167 saham tidak ditransaksikan.
(gir)