Menteri Susi Buka Eksploitasi Pulau Kecil, Wisata Bersorak

CNN Indonesia
Kamis, 07 Mei 2015 10:51 WIB
Diharapkan keindahan dan keunggulan pulau-pulau kecil dapat dipromosikan ke mancanegara dan memberikan timbal balik yang menguntungkan.
Sejumlah kapal lego jangkar di pulau Batu Berlayar, Belitung Barat, Kamis (26/3). (ANTARA FOTO/M Agung Rajasa)
Jakarta, CNN Indonesia -- Tak semua pihak antipati pada Rancangan Peraturan Pemerintah tentang Izin Lokasi dan Izin Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil. Rancangan PP yang memberikan kuasa kepada Kementerian Kelautan dan Perikanan untuk mengeluarkan izin pengelolaan wilayah pesisir dan pulau kecil justru dinilai sebagai terobosan.

Asosiasi Perjalanan Wisata Indonesia (Asita) menilai kebijakan pemerintah membuka ruang eksploitasi wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil merupakan terobosan besar untuk menggali potensi ekonomi lokal.

Ketut Ardana, Ketua Asita Bali, mengatakan kebijakan tersebut akan menarik investor untuk menjadikan wilayah pesisir sebagai destinasi modal baru. Dengan demikian, diharapkan keindahan dan keunggulan pulau-pulau kecil dapat dipromosikan ke mancanegara dan memberikan timbal balik yang menguntungkan bagi warga lokal.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ini menarik sekali bagi Industri pariwisata. Kami dari dulu menunggu itu supaya keindahan alam pulau-pulau kecil yang luar baisa dengan pasir putihnya, bisa menjadi sumber dolar," ujar Ardana kepada CNN Indonesia, pada Selasa (5/5).

Terutama di Indonesia bagian timur, kata Ardana, banyak pulau-pulau terjauh yang memiliki potensi wisata yang cukup besar untuk dijual keindahannya. Kendati demikian, geliat industri pariwisata nantinya jangan sampai menghapus keunggulan budaya lokal sehingga berjalan lebih harmonis anatra kepentingan bisnis dan kepentingan adat.

"Saya menilai pemerintah sudah mulai melihat kalau keunggulan wisata itu bisa dijual," katanya.

Pemerintah diketahui telah menetapkan tujuh kegiatan yang dimungkinkan dilakukan di wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil. Wisata bahari menjadi salah satu yang diberi lampu hijau untuk mengekploitasi keindahan dan potensi alam wilayah terjauh Indonesia itu. (Baca: Dinilai Mengancam, Ini 'Isi Perut' Rancangan PP Menteri Susi)

Menurut Ardana, wisata bahari bukan hal baru buat Indonesia yang memang terkenal dengan wisata pantai dan lautnya. Hal itu merupakan keunggulan Indonesia yang sebenarnya tidak banyak dimiliki oleh negara-negara lain sehingga sangat mungkin menjadi sumber devisa.

"Apalagi potensi-potensi di bawah laut, seperti snorkling, diving, itu merupakan tren wisata yang perlu promosikan. Nantinya, ketika aturan itu sudah bisa dilaksanakan, maka ada beberapa pulau baru yang bisa dipromosikan ke dunia luar," tuturnya.

Untuk diketahui, Asita Bali saat ini memiliki anggota sebanyak 384 perusahaan perjalanan wisata. Secara nasional, terdapat lebih dari 4.000 perusahaan wisata yang tergabung dalam Asita.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER