Pemerintah Wacanakan Indonesia Gabung OPEC Lagi

Diemas Kresna Duta | CNN Indonesia
Kamis, 07 Mei 2015 11:58 WIB
Indonesia sempat menjadi anggota aktif OPEC pada 1962. Akan tetapi, pada 2008 Indonesia memutuskan untuk keluar lantaran produksi minyaknya terus menurun.
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said. (CNN Indonesia/Safir Makki)
Jakarta, CNN Indonesia -- Pemerintah Indonesia mewacanakan akan kembali aktif dalam organisasi negara-negara pengekspor minyak atau yang dikenal dengan Organization of the Petroleum Exporting Countries (OPEC). Hal ini dilakukan demi mempererat kembali hubungan dengan negara-negara produsen besar migas dunia.

"Kami ingin kembali aktif di OPEC sebagai peninjau (di awal). Tanggal 3 dan 4 Juni saya akan hadiri konferensi OPEC. Kita akan kembali berinteraksi dengan market," ujar Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said di kantornya di Jakarta, Kamis (7/5).

Selain mempererat hubungan, kata Sudirman, kembalinya Indonesia ke jajaran OPEC juga dimaksudkan untuk menjamin pasokan minyak ke Indonesia. Ini mengingat jumlah minyak impor Indonesia saat ini berada di kisaran 800 ribu barel per hari.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Berada di market dan berinteraksi dengan produsen itu harus dilakukan. Nanti kita akan menugaskan Pertamina dalam dua sampai tiga tahun ke depan, 70 persen dari seluruh pembelian haruslah kontrak jangka panjang," tuturnya.

Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian ESDM, IGN Wiratmaja menambahkan, kembali aktifnya Indonesia di jajaran OPEC akan mendatangkan banyak manfaat khususnya di bidang pengadaan minyak impor. Ia pun menilai Indonesia masih layak menjadi anggota OPEC karena nyatanya masih mengekspor minyak dan gas bumi.

"Loh kita kan sebenarnya masih mengekspor minyak dalam bentuk kondensat. Dan lagi kita juga mengekspor LNG (gas bumi). Jadi tidak salah seperti yang dikatakan pak Menteri tadi," katanya.

Indonesia sempat menjadi anggota aktif OPEC pada 1962 sampai 2000-an. Akan tetapi, pada 2008, Indonesia memutuskan untuk keluar lantaran produksi minyaknya terus menurun dengan diiringi peningkatan angka impor minyak. (gir/ded)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER