Jakarta, CNN Indonesia -- Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said kembali menjanjikan adanya kegiatan eksplorasi minyak dan gas bumi (migas) besar-besaran di Indonesia dalam beberapa tahun ke depan. Ini dilakukan seiring dengan terus turunnya cadangan sumber daya minyak Indonesia yang hingga akhir 2014 kemarin tinggal menyisakan 3,6 miliar barel.
Guna merealisasikan hal tersebut, mantan bos PT Pindad itu pun telah membentuk tim baru bernama Komite Eksplorasi Nasional.
“Komite ini nantinya akan membantu kerja Kementerian dalam hal peningkatan kegiatan eksplorasi dan penambahan cadangan migas. Meski bersifat independen, saya rasa Komite Eksplorasi Nasional akan kembali menggairahkan kegiatan eksplorasi di tengah turunnya harga minyak,” ucap Sudirman di acara Tatap Muka Menteri ESDM bersama Kontraktor Kontrak Kerjasama (KKKS) di Jakarta, Selasa malam (5/5).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sudirman mengungkapkan, Komite yang akan dipimpin oleh ahli geologi Andang Bachtiar ini akan bertugas menyelesaikan sejumlah problematika yang selama ini menjadi penghambat di sektor hulu migas, khususnya kegiatan eksplorasi.
Aspek pembenahan tersebut meliputi karut-marutnya regulasi, koordinasi antara pemerintah pusat dan daerah, hingga upaya penyeimbangan antara industri hulu migas dengan kondisi lingkungan di wilayah kerja.
Komite Eksplorasi Nasional juga akan melakukan kajian yang bersifat teknis secara komprehensif mengenai wilayah-wilayah yang disinyalir memiliki kandungan migas. “Arahnya mendorong eksplorasi besar-besaran karena cadangan kita terus menipis. Karena rekomendasi sudah banyak, jadi sekarang tinggal di eksekusi saja oleh timnya pak Andang,” kata Sudirman.
Andang Bachtiar menambahkan, untuk meningkatkan cadangan migas Indonesia dirinya pun telah menyusun sejumlah program kerja. Satu di antaranya menggenjot upaya eksplorasi migas di wilayah timur Indonesia yang sampai saat ini masih minim dilakukan.
“Kalo ditanyakan program strategis apa yang akan dijalankan, sebenarnya program dan hambatan eksplorasi hingga eksplotasi sudah dicatat, di mana 10 tahun (masalahnya) itu-itu aja. Yang pasti kalau cadangan mau meningkat pemerintah harus lebih turun tangan di eksplorasi,” tutur Andang.
Untuk meningkatkan cadangan, Andang bilang, pemerintah pun harus berani mengeluarkan
effort lebih untuk memastikan cadangan migas terbukti. Di mana potensial cadangan minyak Indonesia yang belum dibuktikan ditaksir mencapai 43,7 miliar barel.
“Kenapa kita susah sekali mendapat cadangan baru? Karena konsepnya kita enggak ketemu. Kita jago mengelola apa yang sudah tahu, dan tidak mau tahu soal eksplorasi. Kalau soal biaya kan bisa dari
cost recovery,” katanya.
(gir)