Luhut Panjaitan: Swasembada Beras Tak Semudah Membalik Tangan

Resty Armenia | CNN Indonesia
Jumat, 08 Mei 2015 08:47 WIB
"Ya itu kan nanti, target pemerintah tidak impor, harus swasembada. Tapi kan tak semudah membalik telapak tangan," ujar Luhut.
Kepala Staf Kepresidenan Luhut Binsar Panjaitan saat berbicara kepada media di kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat (9/1). (CNN Indonesia/Resty Armenia)
Jakarta, CNN Indonesia -- Kepala Staf Kepresidenan Luhut Binsar Panjaitan berpendapat bahwa upaya untuk swasembada beras tidak semudah membalik telapak tangan. Pasalnya, menjelang bulan puasa dan Idul Fitri, pemerintah khawatir stok dan harga beras terganggu.

Hal itu disebutkan menyusul disiapkannya izin impor beras kepada Perusahaan Umum (Perum) Badan Urusan Logistik (Bulog) oleh Kementerian Perdagangan. Padahal Presiden Joko Widodo (Jokowi) pernah menegaskan bahwa pemerintah tidak akan mengimpor beras.

"Ya itu kan nanti target pemerintah tidak impor, harus swasembada. Tapi kan tak semudah membalik telapak tangan," ujar Luhut di Bina Graha, Jakarta Pusat, Kamis (7/5), usai menggelar rapat dengan Menteri Perdagangan Rachmat Gobel dan Sekretaris Kabinet Andi Widjajanto.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Meski demikian, Luhut menilai Menteri Pertanian Amran Sulaiman sudah merancang program agar swasembada beras dapat tercapai. "Kami lihat hampir pasti tiga tahun ke depan kita tak usah impor lagi," kata dia optimistis.

Luhut menjelaskan, langkah pembukaan keran impor beras ini dilakukan untuk berjaga-jaga agar kebutuhan bahan pokok cukup menjelang Hari Raya Idul Fitri. "Kalau cadangan sih cukup ya, tapi ini seperti tentara, jadi ada lapis duanya," ujar dia.

Ia mengaku telah mendapat arahan dari Presiden Jokowi agar kebutuhan bahan pokok seperti beras, telur, gula, dan daging jangan sampai dikuasai oleh pihak-pihak yang bukan semestinya. "Saya kira Mendag tadi cerita, Beliau sudah mempersiapkan itu untuk kecukupan barang, kan itu terkait supply and demand juga," kata dia.

Sebelumnya, Menteri Rachmat mengungkapkan, pihaknya tengah menyiapkan izin impor beras kepada Perusahaan Umum (Perum) Badan Urusan Logistik (Bulog) guna menjaga stabilitas harga menjelang bulan puasan dan Hari Raya Idul Fitri.

"Kementerian Perdagangan sudah siap untuk mengeluarkan izin impor kepada Bulog. Tinggal finalisasi, tapi semua sudah siap," ujar Rahmat.

Rachmat menyampaikan, langkah ini harus diambil untuk mengantisipasi harga kebutuhan bahan pokok yang biasanya melonjak menjelang Lebaran. Namun, ia mengaku belum tahu berapa jumlah pasti beras yang akan diimpor.

"Jumlah beras yang akan diimpor itu diputuskan nanti setelah kami lihat dari angka stok yang ada. Yang jelas untuk tekan harga," kata dia.
(gir)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER