Jakarta, CNN Indonesia -- Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) menegaskan pemerintah tetap akan membuka peluang impor beras dari luar negeri jika stok beras dalam negeri tidak mampu memenuhi kebutuhan beras pada bulan puasa atau Ramadan mendatang.
"Peluang impor ada, bisa saja karena cuaca jelek seperti kemarau, itu mesti di isi (stoknya) untuk sesuai sistem nasional," kata JK usai menghadiri IIF Summit di Jakarta, Kamis (7/5).
JK pun mengatakan sudah mendapat banyak laporan mulai terjadi panen di beberapa daerah. Menurut JK, yang mesti menjadi perhatian pemerintah saat ini yakni kualitas beras pada saat musim pancaroba. Pada saat musim tersebut diperkirakan kualitas gabah menjadi tidak sebagus ketika musim penghujan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Justru karena hal itu, menurut JK, tidak ada yang berubah dari kebutuhan konsumsi beras masyarakat selama masa ramadan nanti. Justru konsumsi beras pada saat puasa akan berkurang dibanding hari-hari biasa.
"Jumlah tetap sama saja, justru kadang-kadang berkurang, hari biasa kita makan tiga kali, puasa makan dua kali," ujar JK.
Sebelumnya, Menteri Pertanian dan Daerah Vietnam Cao Duc Phat menyatakan dirinya yakin tingginya permintaan beras dari Indonesia tidak akan mampu membuat Jokowi menutup keran impor beras dari negaranya.
Hal tersebut diungkapkan Cao Duc Phat yang mengatakan Indonesia dan Vietnam sudah mempunyai perjanjian untuk kerjasama promosi dalam bidang pertanian termasuk perjanjian dalam perdagangan beras.
"Kemarin saya bertemu dengan Menteri Pertanian Indonesia, di situ disepakati untuk tetap bekerjasama dalam perdagangan beras antar dua negara," kata Duc Phat saat berbincang dengan CNN Indonesia di sela acara World Economic Forum di Jakarta, beberapa waktu lalu.
(gir/ded)