Bank Bukopin Incar Pembiayaan Sektor Maritim Rp 2,67 Triliun

Giras Pasopati | CNN Indonesia
Senin, 11 Mei 2015 07:31 WIB
Hingga akhir 2014 Bank Bukopin telah menyalurkan pembiayaan kelautan dan perikanan sebesar Rp 2,19 triliun.
Program Jaring OJK-KKP dengan menggandeng perbankan, lembaga pembiayaan, perusahaan asuransi dan KADIN dimaksudkan untuk meningkatkan pembiayaan sektor kelautan dan perikanan dan mendorong perkuasan akses masyarakat terhadap sektor jasa keuangan. (ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari)
Jakarta, CNN Indonesia -- Bank milik Bosowa Corporindo, PT Bank Bukopin Tbk menjadikan sektor maritim sebagai salah satu sektor prioritas untuk mendorong pendapatan perseroan dengan menargetkan pembiayaan sektor tersebut mencapai Rp 2,67 triliun sejak awal tahun ini. Hal tersebut berdasarkan besarnya potensi industri kemaritiman yang semakin meningkat di Indonesia.

“Bank Bukopin menargetkan hingga akhir 2015, pembiayaan sektor maritim mencapai Rp 2,67 triliun yang terdiri dari Rp 2,5 triliun pembiayaan transportasi laut dan Rp 170 miliar pembiayaan perikanan,” ujar Direktur Bank Bukopin Mikrowa Kirana dalam keterangan resmi, dikutip Senin (11/5).

Hingga akhir 2014 Bank Bukopin telah menyalurkan pembiayaan kelautan dan perikanan sebesar Rp 2,19 triliun yang terdiri dari pembiayaan transportasi laut sebesar Rp 2,1 triliun dan pembiayaan perikanan sebesar Rp 89 miliar.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

“Pada 2015, Bank Bukopin berencana menambah pembiayaan ke sektor kelautan dan perikanan sebesar Rp 481 miliar yang terdiri dari pembiayaan transportasi laut sebesar Rp 400 miliar dan pembiayaan perikanan sebesar Rp 81 miliar,” jelasnya.

Mikrowa menyatakan hal tersebut dilakukan sebagai bagian dari dukungan dan peran serta Bank Bukopin atas program JARING (Jangkau, Sinergi, dan Guideline) kemaritiman yang dibuat oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP).

Program Jaring bertujuan diantaranya untuk peningkatan pembiayaan di sektor Kelautan dan Perikanan yang terus bertumbuh serta mendorong perluasan akses masyarakat terhadap sektor jasa keuangan.

Terlebih, peran dan sanksi pemerintah yang semakin tegas dalam pemberantasan penangkapan ikan ilegal berkontribusi sangat besar terhadap pertumbuhan industri maritim nasional.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) pada Desember 2014, pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) sektor perikanan meningkat menjadi 8,9 persen. Pencapaian tersebut, di atas rata-rata PDB nasional yang hanya berada pada level 5,01 persen di periode yang sama.

Bank Bukopin merupakan satu dari delapan bank pelopor pembiayaan pada sektor kelautan dan perikanan yang dikembangkan oleh OJK bersama-sama Kementerian Kelautan dan Perikanan.

Total pembiayaan ke delapan bank dan konsorsium Industri Keuangan Non Bank (IKNB) tersebut pada sektor kelautan dan perikanan periode Desember 2014 adalah Rp 10,8 triliun dengan komitmen pertumbuhan pembiayaan ke sektor kelautan kelautan dan perikanan sampai Desember 2015 sebesar Rp 7,2 triliun atau rata-rata pertumbuhan sebesar 66,2 persen.

Dalam data yang dirilis OJK disebutkan, komitmen tambahan pembiayaan untuk tahun 2015 akan meningkatkan outstanding porsi pembiayaan perbankan pada sektor kelautan dan perikanan yang per Desember 2014 yang mencapai Rp 17,6 triliun atau sebesar 0,49 persen dari total pembiayaan perbankan nasional.

Sementara itu, pembiayaan IKNB kepada sektor tersebut pada 2014 mencapai Rp 1,7 triliun atau sebesar 0,7 persen dari total pembiayaan IKNB.

OJK melalui inisiatif ini telah menargetkan pertumbuhan kredit kelautan dan perikanan pada 2015 sebesar 67 persen dari realisasi Desember 2014 yang sekitar Rp 17,6 triliun, hingga menjadi Rp 29,39 triliun sepanjang 2015.

“Bosowa sebagai pemegang saham utama Bukopin dan pelaku bisnis di Kawasan Indonesia Timur akan memperkuat sinergi dan strategi pembiayaan Perseroan khususnya sektor maritim di kawasan tersebut dan memberikan dampak positif bagi kinerja Bukopin di masa mendatang.” jelas Glen Glenardi, Direktur Utama Bank Bukopin. (gen)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER