JK: Pelemahan Rupiah Berkah Buat Nelayan

Noor Aspasia Hasibuan | CNN Indonesia
Selasa, 12 Mei 2015 05:49 WIB
Wakil Presiden Jusuf Kalla menjanjikan penurunan bunga Kredit Usaha Rakyat (KUR) bagi sektor maritim.
Nelayan memindahkan ikan jenis Lemuru dari jaring di Pantai Kelan, Bali, Kamis (19/2). Nelayan mengeluhkan kondisi cuaca yang cenderung tidak stabil selama sepekan terakhir mengakibatkan tangkapan ikan nelayan menjadi tidak menentu. (ANTARA FOTO/Fikri Yusuf)
Jakarta, CNN Indonesia -- Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) menilai pelemahan rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) berdampak positif bagi nelayan dalam negeri. Kondisi ini diyakini JK akan memberikan tambahan pendapatan bagi nelayan menyusul meningkatnya nilai ekspor ikan.

"Rupiah melemah, lalu ekspor jadi dapat rupiah lebih banyak," kata JK usai meluncurkan program Jangkau, Sinergi dan Guidelines (Jaring), Sulawesi Selatan, Senin (11/5).

Oleh karenanya, JK meminta seluruh pihak jangan menilai terlalu negatif fenomena depresiasi rupiah karena beberapa sektor justru bisa diuntungkan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kendati demikian, pemerintah tetap berusaha untuk membantu nelayan dan pelaku industri perikanan untuk dapat tumbuh di tengah perlambatan ekonomi. Antara lain mengupayakan penurunan bunga Kredit Usaha Rakyat (KUR) bagi sektor maritim melalui program Jaring.

"Selama ini (bunga) KUR itu  20 persen. Itu sama sekali tidak adil untuk rakyat kecil. Tujuan kita kan ingin memajukan usaha kecil," kata JK.

JK menjanjikan program KUR murah ini akan mulai diberlakukan pada bulan depan. Terkait hal ini, Wapres mengaku sudah meminta langsung
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk memperbesar porsi penyaluran dan memperkecil bunga KUR.

Langkah ini, menurut JK, mencontoh pada kebijakan serupa pada era Presiden Soeharto. Kala itu, bunga KUR untuk pengusaha kecil hanya sebesar 9 persen, sedangkan untuk pengusaha besar berkisar 15 persen hingga 17 persen.

Sebagai informasi, pemerintah telah mengeluarkan program Jaring yang menggandeng bank, lembaga pembiayan, perusahaan asuransi dan Kamar Dagang Indonesia (Kadin) untuk meningkatkan pembiayaan ke sektor kelautan dan perikanan.

Adapun bank yang terkait ialah Bank Rakyat Indonesia (BRI), Bank Negara Indonesia (BNI), Bank Mandiri, Bank Danamon Indonesia, Bank Tabungan
Pensiunan Nasional (BTPN), Bank Permata, Bank Bukopin, dan BPD Sulselbar. (ags)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER