JK Instruksikan Delapan Bank Permudah Kredit Sektor Maritim

Noor Aspasia Hasibuan | CNN Indonesia
Senin, 11 Mei 2015 10:57 WIB
Program ini diyakini bisa menjawab komitmen pemerintahan Jokowi-JK yang mengaku cukup fokus pada industri maritim dan kelautan.
Pembeli membawa ikan tuna dan hiu di pasar ikan Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Banda Aceh, Sabtu, 20 Desember 2014. (CNN Indonesia/Safir Makki)
Jakarta, CNN Indonesia -- Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) menginstruksikan delapan bank yang ditetapkan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sebagai bank penyalur kredit di sektor maritim untuk bisa menyalurkan pinjaman kepada pengusaha dan nelayan dengan mudah.

Hal tersebut menurut JK menjadi salah satu alasan diluncurkannya program Jangkau, Sinergi dan Guideline (Jaring) oleh OJK. JK yang didapuk meluncurkan program tersebut di Kabupaten Takalar, Sulawesi Selatan pada hari ini, Senin (11/5) akan ditemani langsung oleh Menteri Kelautan dan Perikan Susi Pudjiastuti.

"Laut ini kan gratis, ciptaan Yang Maha Esa, tinggal kita saja yang mengolahnya," kata JK saat meluncurkan program tersebut.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Jaring merupakan program yang menggandeng bank, lembaga pembiayaan, perusahaan asuransi dan Kamar Dagang Indonesia (KADIN) untuk meningkatkan pembiayaan ke sektor kelautan dan perikanan.

Penyaluran kredit dilakukan melalui delapan bank yang telah ditetapkan OJK yaitu Bank Rakyat Indonesia (BRI), Bank Negara Indonesia (BNI), Bank Mandiri, Bank Danamon Indonesia, Bank Tabungan Pensiunan Nasional (BTPN), Bank Permata, Bank Bukopin, dan BPD Sulselbar.

Selain dari perbankan, komitmen pembiayaan terhadap sektor kelautan dan perikanan juga diberikan oleh industri keuangan non bank (IKNB) melalui Konsorsium Perusahaan Pembiayaan, Asuransi Jiwa, Asuransi Umum dan Penjaminan. Dari total Rp 17,9 triliun target kredit yang disalurkan untuk memajukan sektor kelautan dan perikanan, IKNB menargetkan dapat menyalurkan kredit sebesar Rp 4,4 triliun atau naik 69,52 persen dari kredit yang disalurkan IKNB sektor tersebut tahun lalu.

Program ini diyakini juga untuk menjawab komitmen pemerintahan Jokowi-JK yang mengaku cukup fokus pada industri maritim dan kelautan. (gen)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER