Jakarta, CNN Indonesia -- Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mengklaim telah berhasil menemukan solusi atas mangkraknya rencana investasi sebanyak 22 proyek selama empat bulan lembaga tersebut dipimpin oleh Franky Sibarani.
Dari 22 proyek yang masalahnya telah diselesaikan, mayoritas masalah yang dihadapi adalah pembebasan lahan sejumlah empat proyek. Selain itu, masalah utama lain yang sempat menghambat terealisasinya investasi tersebut adalah terkait pelarangan ekspor barang mentah sebanyak tiga proyek, serta yang tersumbah akibat penolakan masyarakat sekitar sebanyak dua proyek.
Lebih lanjut, proyek investasi sektor pertambangan dan perdagangan merupakan dua sektor usaha yang masalah proyeknya paling banyak difasilitasi oleh BKPM dengan jumlah masing-masing enam proyek. Sementara lokasi proyek investasi mangkrak yang berhasil difasilitasi BKPM paling banyak terdapat di DKI Jakarta dengan jumlah tujuh investasi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dengan adanya hal ini, maka BKPM telah membantu menyelesaikan permasalahan realisasi investasi dengan nilai Rp 99,9 triliun. Dengan demikian, secara nilai hingga April BKPM telah berhasil menyelesaikan 23,57 persen dari total nilai investasi mangkrak sebesar Rp 423,7 triliun yang rencananya akan diselesaikan BKPM hingga akhir tahun.
Selain itu, secara jumlah proyek BKPM telah berhasil menyelesaikan 25 persen dari sebanyak 88 proyek yang mengalami debottlenecking. Demi menyelesaikan realisasi proyek mangkrak sesuai target, Kepala BKPM Franky Sibarani juga akan terus berkoordinasi dengan pemerintah daerah yang memiliki proyek-proyek investasi mangkrak di dalam wilayah administratifnya.
"Selanjutnya, BKPM juga fokus berupaya memfasilitasi dan mencari solusi
debottlenecking atas permasalahan atau hambatan tersebut melalui peningkatan koordinasi dan konsolidasi dengan seluruh instansi terkait, termasuk dengan Pemerintah Provinsi dan Kabupaten/Kota," ujar Franky melalui siaran pers, Selasa (12/5).
Sebagai informasi, pada tahun ini BKPM menargetkan realisasi investasi sebesar Rp 519,5 miliar atau lebih besar 12,17 persen dibanding realisasi investasi tahun 2014 sebesar Rp 463,1 triliun. Sedangkan pada kuartal I tahun 2015, BKPM mencatat adanya realisasi investasi sebesar Rp 124,6 triliun atau sebanyak 23,98 persen dari target realisasi investasi tahun ini.
(gen)