Jakarta, CNN Indonesia -- Realisasi investasi sepanjang kuartal I 2015 sebesar Rp 124,6 triliun atau hampir seperempat dari target investasi tahun ini membuat Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) optimis bisa merealisasikan investasi Rp 519,5 triliun di penghujung tahun.
"Memang kalau melihat tren, angka realisasi investasi kuartal pertama selalu lebih rendah dibandingkan kuartal kedua, ketiga, dan keempat. Sehingga dengan capaian 24 persen dari total target investasi, kami optimis pada akhir tahun realisasi kami bisa melebihi target," ujar Kepala BKPM Franky Sibarani di Jakarta, Rabu (28/4).
Meskipun optimis, namun Franky enggan menyebutkan angka proyeksinya mengingat semuanya masih bersifat tentatif. Ia juga berharap pertumbuhan realisasi investasi di kuartal kedua tahun ini akan melebihi 17 persen dibanding tahun kemarin yang mencapai Rp 116,2 triliun.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dengan adanya hal tersebut, Franky berharap pada kuartal kedua tahun ini realisasi investasi bisa berada di atas angka Rp 135,95 triliun, atau 26,17 persen dari proporsi target investasi 2015. Dengan kata lain, BKPM berharap bisa mendatangkan investasi minimal Rp 260,55 triliun atau sebesar 50,15 persen dari target pada paruh pertama 2015.
"Untuk meningkatkan realisasi investasi, kami akan melakukan sosialisasi yang terkait dengan Peraturan Pemerintah Nomor 18 tahun 2015 tentang fasilitas pajak penghasilan untuk penanaman modal di bidang usaha tertentu. Kami juga akan melakukan sosialisasi mengenai fasilitas pembebasan bea masuk atas importasi barang modal yang masih belum bisa diproduksi di dalam negeri," kata Azhar Lubis, Deputi Bidang Pengendalian Penanaman Modal BKPM di tempat yang sama.
Khusus fasilitas pembebasan bea masuk komponen impor, Azhar mengatakan bahwa BKPM akan segera menyusun kebijakan dimana perusahaan dapat memperoleh perpanjangan fasilitas itu jika menggunakan komponen dalam negeri minimal sebesar 30 persen.
"Yang tadinya bebas bea masuk hanya dua tahun, bisa diperpanjang jadi empat tahun kalau Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) mencapai minimal 30 persen," tambah Azhar.
Perlu diketahui bahwa BKPM mencatat angka realisasi investasi sebesar Rp 463,1 triliun pada tahun lalu, atau lebih tinggi 1,5 persen dari target realisasi investasinya yang sebesar Rp 456,5 triliun. Sedangkan pada tahun ini, BKPM menargetkan realisasi investasi sebesar Rp 519,5 triliun atau lebih tinggi 12,17 persen dibanding realisasi tahun lalu.
(gen)