Jakarta, CNN Indonesia -- Manajemen PT Pertamina (Persero) menargetkan proyek pengembangan kilang minyak di Cilacap, Jawa Tengah atau yang dikenal sebagai Proyek Langit Biru Cilacap (PLBC) dapat dimulai Oktober 2015. Dengan estimasi waktu pembangunan selama tiga tahun, itu artinya proyek PLBC dapat rampung pada 2018.
"Oktober nanti proyek Langit Biru akan
groundbreaking. Lokasinya sendiri tetap di Cilacap," ujar Direktur Pengolahan Pertamina Rachmad Hardadi di kantor Pertamina Pusat, Jakarta, Senin (18/5).
Seperti yang diketahui, PLBC sendiri akan menghasilkan minyak berkadar oktan 92 atau setara dengan produk Pertamax. Meski terdapat peningkatan kualitas, Pertamina menyatakan bahwa PLBC tak akan signifikan meningkatkan jumlah produksi dari kilang Cilacap.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebab dijalankannya proyek tersebut hanyalah sebagai upaya perseroan dalam meningkatkan kualitas produk kilang. Di mana pembangunan fasilitas dan spesifikasi kilang Cilacap meliputi:
1.
Revamping semi regent platforming unit dengan kapasitas 14,1
million barel steam per day (MBSD) menjadi CCR
platforming dengan kapasitas 18,6 MBSD
2. Pembangunan isomerization unit dengan kapasitas 21,5 MBSD.
"Kalau produk yang dihasilkan sendiri (tetap) berkadar RON 92," tambah Rachmad.
Sayang, meski telah memastikan proyek akan dimulai pada Oktober 2015 Pertamina masih enggan membeberkan pemenang yang akan mengerjakan proyek tersebut sekaligus nilai tender. Padahal, proyek yang ditaksir menelan biaya investasi mencapai US$ 350 juta tadi menggunakan skema kerjasama Pemerintah-Swasta (KPS).
Selain PLBC, Pertamina juga memiliki proyek
refining development master plan (RDMP) atau peningkatan kapasitas produksi kilang yang telah diteken nota kesepahamannya pada 10 Desember 2014 lalu dengan nilai proyek mencapai US$ 25 miliar. Sebanyak lima kilang Pertamina akan ditingkatkan kapasitas produksinya melalui proyek tersebut dengan menggandeng tiga kontraktor asing.
Ketiganya adalah Saudi Aramco untuk kilang Dumai, Cilacap, dan Balongan; China Petroleum & Chemical Corporation (China Sinopec) untuk kilang Plaju; serta JX Nippon Oil & Energy Corporation untuk mengembangkan kilang Balikpapan. Proyek upgrading yang ditargetkan bisa selesai pada 2020 tersebut diharapkan mampu meningkatkan kapasitas produksi yang saat ini 820 ribu barel per hari (BPH) menjadi 1,68 juta BPH.
(gen)