Pedagang Beras Cibinong Jamin Tak Jual Beras Plastik

Gentur Putro Jati | CNN Indonesia
Rabu, 20 Mei 2015 16:45 WIB
Pedagang dan konsumen beras disarankan tidak tergiur oleh tawaran beras berharga murah agar tidak tertipu oleh pemasok beras plastik.
Pedagang beras di Pasar Baru Cibinong melayani pembeli. (CNN Indonesia/Gentur Putro Jati)
Jakarta, CNN Indonesia -- Para pedagang beras di Pasar Baru Cibinong, Kabupaten Bogor menjamin tidak ada beras plastik yang beredar dan dijual di wilayahnya. Menurut para pedagang, yang rata-rata telah berbisnis beras lebih dari lima tahun, menjual barang yang membahayakan masyarakat hanya akan merugikan diri sendiri.

Linawati (48), pemilik toko beras Teguh Jaya di Blok B Semi Basement Pasar Cibinong mengaku baru mendengar beredarnya beras sintetis di daerah Bekasi setelah membaca koran tadi pagi. Lina, demikian ia biasa disapa mengaku heran dengan pedagang yang menjual beras tersebut karena hanya akan merugikan pedagang lain.

"Jelas rugilah, karena pembeli akan curiga. Belakangan ini sudah susah berjualan, karena masyarakat sudah tidak punya yang. Jangan dibuat lebih susah lagi," protes Lina saat dijumpai di tokonya, Cibinong, Rabu (20/5).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ibu dari satu orang anak ini mengaku penjualan berasnya sepanjang tahun ini berkurang akibat daya beli masyarakat yang menurun. Ia menuturkan, kalau dulu satu orang pengunjung tokonya paling sedikit membeli lima liter, sekarang ini maksimal hanya tiga liter saja.

"Omzet jadi turun, karena ekonomi sulit. Makanya saya bilang jangan dipersulit lagi dengan beras plastik," katanya.

Agar tidak tertipu oleh pemasok beras plastik, Lina menyarankan agar para pedagang tidak tergiur dengan harga murah yang ditawarkan. Menurut Lina, lebih baik para pedagang mengambil beras dari para pemasok tetap atau yang sudah menjadi langganan.

"Saya selama ini mengambil beras dari induk penggilingan beras di Cianjur dan Karawang. Ongkos kirimnya lebih murah dibandingkan mengambil dari Pasar Induk Beras Cipinang," katanya.

Ia pun berbagi tips bagi para pembeli untuk mengetahui kualitas beras asli dengan beras plastik. Caranya adalah dengan memperhatikan bentuk fisik beras dan dari bau khas dari beras.

"Kalau yang asli ada bintik putih di tengah, lalu pasti ada yang bentuknya patah tidak utuh. Kalau yang plastik kan pasti utuh semua karena buatan," katanya.

Kemudian untuk mengidentifikasinya dari bau, Lina berani menjamin kalau beras plastik tidak memiliki bau khas yang biasa ada di beras asli.

"Kalau pedagang yang benar, pasti tidak ada masalah kok kalau pembelinya mau memeriksa keaslian beras dengan cara apapun," ujar Lina.

Sementara Abun (55), pedagang beras yang memiliki toko tidak jauh dari tempat Lina berdagang mengatakan sampai saat ini belum mendengar ada pedagang beras di Pasar Cibinong yang menjual beras produk impor.

"Beras impor tidak ada, pedagang di sini kebanyakan ambil dari Karawang, Cianjur, atau Grobogan. Jarang yang ambil dari Cipinang, kecuali kalau stok beras ketan berkurang baru ambil dari Cipinang," ujarnya.

Abun yakin harga beras menjelang Ramadhan dan Lebaran nanti tidak akan melonjak drastis karena sampai periode tersebut berakhir panen masih akan berlangsung.

"Grobogan masih panen sampai saat ini. Saya dapat kabar dua hari lagi akan masuk ke sini. Harga beras paling murah yang saya jual Rp 6.500 per kilogram," kata Abun.

Di Bawah Harga Pemerintah

Rendahnya harga jual beras di pasar-pasar tradisional, menurut Menteri Pertanian Amran Sulaiman, tidak hanya ditemukan di Kabupaten Bogor. Amran menyebut instansinya telah melakukan survei lapangan ke banyak kabupaten/kota di Indonesia.

"Temuan kami, ada 75 kabupaten yang rata-rata harga jual berasnya ada di bawah harga pembelian pemerintah (HPP). Di Cibinong ini, rata-rata harga beras Rp 7.200 per kilogram sementara HPP kan Rp 7.300. Artinya apa, pasokan beras saat ini banyak di pasar. Jadi diharapkan tidak perlu impor beras dilakukan," kata Amran.

Menteri Perdagangan Rachmat Gobel mengaku memiliki harapan yang sama dengan Amran, bahwa impor beras tidak perlu dilakukan.

"Pemerintah sampai saat ini belum mengeluarkan izin impor beras. Kalau melihat laporan Menteri Pertanian, sampai puasa dan lebaran juga pasokan dalam negeri cukup. Jadi tidak perlu impor. Setelah itu akan kami lihat terus," kata Rachmat. (ags/ded)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER