Jakarta, CNN Indonesia -- PT Radinka Quantro Land (RQL) meluncurkan apartemen premium baru di kawasan Jakarta Selatan ‘Antasari Heigt Residence’ dengan nilai investasi mencapai Rp 750 miliar. Perusahaan properti tersebut optimistis bisa meraup laba kendati pasar properti mengalami perlambatan dalam tiga bulan pertama 2015.
“Investasi tersebut berasal dari sumber internal perusahaan dan pinjaman bank,” kata CEO RQL Adhi Trirachmadi dalam konferensi pers di Jakarta, Kamis (20/5).
Antasari Height merupakan tower apartemen setinggi 32 lantai di lahan seluas 1 hektar. Sebanyak 360 unit apartemen ditawarkan, yang terdiri dari empat tipe yaitu tipe satu kamar seluas 55 m2, satu kamar plus seluas 75 m2, dua kamar seluas 110 m2 dan tiga kamar seluas 148 m2.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Untuk mengantisipasi pasar properti yang tengah lesu, Adhi mengatakan RQL berusaha mendekati asosiasi warga ekspartriat seperti Korea dan Jepang dalam area pemasarannya. Sejauh ini, perusahaan telah memasarkan sekitar 10 persen dari total unit yang tersedia sejak bulan lalu melalui upaya networking.
Lebih lanjut Adhi mengungkapkan saat ini pembangunan apartemen tersebut sudah dimulai. “Posisi sekarang (pembangunannya) sudah dipasang sekitar 10 persen dari tiang pancang,” kata Adhi.
Adhi berharap pembangun apartemen selesai pada akhir 2017 dan serah terima kunci dapat dilakukan pada kuartal pertama 2018. Investasi di properti ini, menurut Adhi, menjanjikan capital gain bagi investor hingga 22 persen. Namun capital gain untuk saat ini hingga masa penutupan atap (topping-off), Oktober 2016, diperkirakan sekitar 32 persen.
Dalam kesempatan yang sama, Chief Marketing Officer RQL Andreas Edwin Endarto menyebutkan sejumlah alasan perusahaan tetap optimistis akan masa depan properti Indonesia.
“Pertama adalah pemerintah telah menjalankan program-program infrastruktur ini yang kita lihat bahwa ini sebagai fuel dari pada industri properti di kuartal II,” kata Edwin.
Selain itu, lanjut Edwin, rencana pemerintah membuka ruang bagi warga negara asing memiliki properti mewah di Indonesia juga akan membuat pasar properti membaik ke depannya.