Jakarta, CNN Indonesia -- PT Pertamina Hulu Energi West Madura Offshore (PHE WMO) mencatatkan angka produksi minyak sebesar 15.490 barel per hari (Bph), melampui target rata-rata yang dipatok 14.373 Bph. Namun, angka tersebut jauh di bawah realisasi tahun lalu yang mencapai 20.292 Bph.
General Manager PHE WMO, Boyke Pardede, menjelaskan laju positif produksi minyak tak lepas dari komiten menajemen untuk menjaga akselerasi produksi. Kendati demikian, perseroan tidak lupa memperhatikan keselamatan dan keamanan par apekerjanya di kilang.
“Capaian produksi PHE WMO dari tahun ke tahun cukup membanggakan. PHE WMO berhasil dalam upaya mempertahankan dan meningkatkan lifting migas dengan catatan keselamatan dan keamanan kerja yang baik,” ujar Boyke dalam keterangan resmi PHE WMO, Kamis (21/5).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Turun DrastisMeski angka produksi minyak pada caturwulan pertama berada di atas target rata-rata, produksi minyak PHE WMO saat ini masih di bawah realisasi tahun lalu yang berada di angka 20.292 Bph.
Boyke mengatakan menurunnya angka produksi tak lepas dari melemahnya harga minyak dunia yang mengakibatkan perseroan melakukan penyesuaian terhadap aktivitas perusahaan.
“PHE WMO telah melakukan pengurangan aktivitas pengeboran sumur di tahun 2015 dan sebagai usahanya untuk menjaga tingkat produksi di tahun ini akan dilakukan tambahan pekerjaan wellwork dan optimasi fasilitas produksi,” tuturnya.