Pertamina Bisa Pakai Petroleum Fund untuk Tutup Selisih Rugi

Diemas Kresna Duta | CNN Indonesia
Kamis, 21 Mei 2015 14:25 WIB
Alokasi petroleum fund diwacanakan sebesar 5 persen dari total penerimaan negara bukan pajak (PBP) migas setiap tahunnya.
Dirjen Migas Kementerian ESDM I Gusti Nyoman Wiratmadja ditemui usai mengumumkan pemenang lelang blok migas, Jakarta, Rabu (18/3). (CNN Indonesia/Gentur Putro Jati)
Jakarta, CNN Indonesia -- Pemerintah mulai tahun depan akan menggunakan dana pengembangan minyak dan gas bumi (migas) atau petroleum fund untuk menyiasati selisih harga minyak yang dibeli PT Pertamina (Persero) dengan yang dijual ke masyarakat.

"Nantinya petroleum fund akan dipakai oleh Komite Eksplorasi (Nasional) untuk melakukan survei dan kegiatan eksplorasi lainnya. Sementara di hilir bisa dipakai Pertamina untuk menutup gap kalau-kalau harga minyak yang dijual (ke masyarakat) lebih rendah dari harga keekonomian. Tapi detilnya sedang dibahas," ujar Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian ESDM, IGN Wiratmaja Puja di Gedung DPR, Kamis (21/5).

Wiratmaja menerangkan rencananya petroleum fund akan masuk ke dalam pagu Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2016. Kementerian ESDM dan kementerian terkait lainnya sedang membahas usulan nilai petroleum fund tersebut.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kalau mengacu ke negara tetangga, petroleum fund dimasukan ke APBN.  Jadi kenapa tidak dengan kita? Kalau besarannya sedang dirinci," ucapnya.

Susilo Siswoutomo, Mantan Wakil Menteri ESDM, berpandangan idealnya besaran petroleum fund sekitar 5 persen dari total penerimaan negara bukan pajak (PNBP) sektor migas. Dengan demikian, pemerintah dapat merancang strategi jitu eksplorasi dan produksi migas nasional.

"Petroleum fund itu penting karena produksi minyak kita kedepan hanya bergantung pada lapangan Banyu Urip. Jadi harus ada penemuan cadangan baru," kata Susilo. (ags/gen)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER