Jakarta, CNN Indonesia -- Kementerian Keuangan melansir realisasi belanja negara hingga 15 Mei 2015 sebesar Rp 540,5 triliun atau 27,2 persen dari pagu Rp 1.984,1 triliun di Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (APBNP) 2015. Menteri Keuangan Bambang P.S Brodjonegoro mengklaim angka ini lebih tinggi dibandingkan dengan realisasi periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 497,6 triliun.
Menurut Bambang, transfer anggaran ke daerah dan dana desa menyerap belanja negara paling besar yakni mencapai Rp 237,8 triliun atau 35,8 persen dari pagu. Realisasi tersebut lebih tinggi Rp 60 triliun dari periode yang sama tahun lalu.
"Transfer ke daerah persentasenya memang lebih tinggi dibanding periode yang sama tahun lalu Rp 177,9 triliun," kata Bambang dalam konferensi pers di kantornya, Kamis (21/5).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Apabila dirinci, anggaran transfer daerah yang sudah cair sebesar Rp 234,8 triliun, sedangkan dana desa sudah mengalir Rp 2,9 triliun.
Menkeu menjelasakan total alokasi dana desa di APBNP 2015 Rp 20,7 triliun. Pencairan dana tersebut dibagi dalam tiga termin. Tahap pencairan pertama dilakukan pada April sebesar 40 persen, lalu kemudian dicarikan lagi 40 persen pada Agusutus. Terakhir, sisa anggaran 20 persen baru disalurkan pada Oktober.
"Namun, jika mau mencairkan tahap pertama ada syaratnya, ada peraturan Kepala Daerah mengenai alokasi dan pemanfaatan dana desa," kata Bambang.
Sejauh ini, Kemenkeu mencatat baru 186 kabupaten atau kota yang telah memenuhi syarat pencairan dana desa.
Sementara itu, Kementerian/Lembaga (K/L) telah menghabiskan anggaran negara sebesar Rp 129,5 triliun atau 16 persen dari pagu belanjanya. Sedangkan untuk belanja non K/L penyerapannya sudah mencapai Rp 173,3 triliun atau 33,1 persen.
"Non K/L memang di bawah tahun lalu karena tahun lalu ada subsidi energi yang sebesar Rp 105 triliun, sekarang kan baru Rp 5 triliun," katanya.
(ags/gen)