Jokowi Khawatir El Nino Rusak Panen Padi

Elisa Valenta Sari | CNN Indonesia
Rabu, 27 Mei 2015 12:20 WIB
Fenomena musim kering panjang mulai membuat khawatir Presiden Jokowi menjelang Ramadan dan Idul Fitri.
Presiden Joko Widodo (kedua kanan) didampingi Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman (kanan) menanam padi menggunakan mesin tanam (rice transplenter) di Jetis, Kab. Ponorogo, Jatim. (ANTARA FOTO/Siswowidodo)
Jakarta, CNN Indonesia -- Seluruh dunia tengah mewaspadai fenomena musim kering panjang atau yang biasa disebut El Nino. Stok pangan dunia termasuk Indonesia, berpotensi terganggu oleh efek El Nino yang diprediksi akan berlangsung dalam beberapa bulan mendatang.

Presiden Joko Widodo pun mengaku khawatir akan fenomena alam tahunan tersebut, terlebih beberapa pekan lagi Indonesia akan memasuki bulan Ramadan di mana permintaan akan bahan pangan biasanya meningkat. Sementara panen raya padi belum selesai dan stok beras seharusnya masih bisa ditambah.

"El Nino ini bikin kita semua deg-degan, perubahan musim kering yang panjang akibatnya semua negara sudah mulai stok pangan sebanyak-banyaknya," kata Jokowi saat memimpin Rapat Koordinasi Nasional Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) di Hotel Grand Sahid Jakarta, Rabu (27/6).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Jokowi memprediksi apabila selama musim El Nino, Indonesia tidak segera melakukan antisipasi maka inflasi nasional akan tinggi. Terlebih harga beberapa bahan pangan seperti cabai merah, bawang merah sudah mulai merangkak naik.

Khusus untuk menekan lonjakan harga cabai, menurutnya akan menjadi hal yang mudah untuk diatasi, jika setiap daerah berinisiatif melakukan gerakan menanam cabai. Karena cabai ditengarai menjadi bahan pangan yang memberi sumbangan besar terhadap inflasi nasional.

"Kebutuhan cabai sebetulnya tidak banyak, tapi selalu ada gejolak. Hal-hal kecil tapi kalau kita tidak jeli dan detil melakukan akan memberikan dampak kepada inflasi," kata Jokowi.

Berantas Penimbun Pangan

Jokowi juga akan mengantisipasi adanya aksi timbun yang dilakukan oleh sejumlah oknum yang berusaha mencari untung di tengah kelangkaan bahan pangan. Ia pun menekankan para Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) untuk bekerjasama dengan Kejaksaan dan Kepolisian untuk mencegah aksi yang berpotensi menimbulkan inflasi di daerah itu.

"Kalau di situ ada Bank Indonesia (BI) di daerah, sesering mungkin terjun ke lapangan, ke gudang-gudang. Lihat apakah mereka menimbun atau tidak, ini yang harus dikontrol," katanya.

Cara tersebut menurut Jokowi terbilang efektif, hal tersebut pernah ia lakukan pada saat dirinya masih menjabat sebagai walikota Solo. Saat itu ia berhasil menekan inflasi tahunan kota Solo hingga 1,53 persen.

"Karena setiap minggu saya datengi gudang, saya bilang hati-hati. Ini permainannya ada di gudang-gudang itu. Tapi kalau ada yang mengecek oleh kejaksaan, BI, polisi ini pasti bisa dicegah," katanya. (gen)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER