Jakarta, CNN Indonesia -- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah tajam, menyusul aksi jual investor asing. Indeks turun sebesar 67 poin (1,27 persen) ke 5.253 setelah bergerak di antara 5.253-5.315. Sebanyak 86 saham naik, 203 saham turun, 86 saham tidak bergerak, dan 177 saham tidak ditransaksikan.
PT Mandiri Sekuritas mencatat, investor membukukan transaksi sebesar Rp 5,65 triliun, terdiri dari transaksi reguler Rp 4,08 triliun dan transaksi negosiasi Rp 1,48 triliun. Di pasar reguler, investor asing membukukan transaksi jual bersih (net sell) sebesar Rp 360 miliar.
Kepala Riset PT Universal Broker Indonesia Satrio Utomo mengatakan investor asing yang sebelumnya mulai mengalirkan dana, tiba-tiba mencetak aksi jual. Dia menilai hal tersebut karena sentimen rencana penaikan suku bunga AS (Fed Rate).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
“Ternyata investor asing masih belum menyesuaikan diri dengan rencana penaikan Fed Rate. Buktinya, indeks Dow Jones juga ditutup melemah. Hal itu pada akhirnya membuat IHSG terseret,” ujarnya kepada
CNN Indonesia, Rabu (27/5).
Sementara itu, dari sisi dalam negeri, Satrio menilai pasar sempat terkaget dengan pernyataan Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro yang berencana menambah utang. Apalagi, lanjutnya, utang yang akan ditambah berdenominasi dolar AS.
“Jujur saya kecewa. Pemerintah kan sempat menyatakan bakal mengurangi utang. Tapi ini kok malah mau menambah utang, dolar AS lagi,” tuturnya.
Lebih lanjut, seluruh sektor dalam IHSG melemah, dipimpin oleh sektor barang konsumsi yang terkoreksi 1,67 persen dan sektor perdagangan yang turun 1,42 persen. Saham di sektor barang konsumsi yang paling melemah adalah PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) yang terkoreksi 2,68 persen dan PT Gudang Garam Tbk (GGRM) yang melemah 1,19 persen.
Di sektor perdagangan, saham yang paling terkoreksi adalah PT Mitra Keluarga Karyasehat Tbk (MIKA) sebesar 5,98 persen dan PT United Tractors Tbk (UNTR) sebesar 2,32 persen.
Dari Asia, mayoritas indeks saham melemah. Kondisi itu ditunjukkan oleh indeks Hang Seng di Hong Kong yang terkoreksi sebesar 0,60 persen, indeks KOSPI Composite di Korea Selatan yang melemah sebesar 1,68 persen, dan indeks Straits Times di Singapura yang turun 1,01 persen.
Sore ini, mayoritas indeks saham di Eropa justru dibuka menguat. Indeks FTSE100 di Inggris naik 0,56 persen, DAX di Jerman menguat 0,16 persen, dan CAC di Perancis terapresiasi 0,52 persen.
Sementara itu, di pasar valuta asing, nilai tukar rupiah terapresiasi sebesar 31 poin (0,23 persen) ke Rp 13.189 per dolar AS, setelah bergerak di kisaran Rp 13.181-Rp 13.240 per dolar AS.
(gir/gir)