Jakarta, CNN Indonesia -- PT Adhi Karya Tbk mengungkapkan pelaksanaan proyek pembangunan jalur kereta layang ringan atau Light Rail Transit (LRT) di Ibu Kotra terkendala masalah lahan. Untuk itu, perusahaan konstruksi pelat merah itu meminta dukungan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta untuk menyediakannya.
“Untuk depo LRT kan perlu 6 hektar. Kami meminta supaya itu di-support dari DKI,” kata Direktur Operasional V Adhi Karya, Pundjung Setiabrata ketika ditemui di kantor Kementerian Perhubungan, Rabu (3/6).
Pundjung mengatakan persoalan lahan ini masih belum tuntas dibicarakan dengan Pemprov DKI Jakarta. Khusus untuk depo, Adhi Karya membidik sejumlah lahan di wilayah Cibubur. Selain itu, BUMN konstruksi ini juga membutuhkan lahan di Cawang untuk pembangunan stasiun.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
“Belum clear dari DKI untuk masalah tanah itu. Kami sudah kirim surat (ke Pemprov DKI),” kata Pundjung.
Menurut Pundjung, Adhi Karya berharap mendapatkan izin hak pakai atas tanah yang dibutuhkan mengingat pembangunan infrastuktur ini diharapkan menggunakan skema Build, Operate, and Transfer (BOT). Melalui skema
outsourching ke swasta ini, seluruh lahan dan fasilitas infrastruktur LRT akan dikembalikan kepada pemerintah setelah masa konsensi berakhir.
“Kalau menurut undang-undang (masa konsesi) bisa 30 tahun, bisa diperpanjang 20 tahun. Setelah itu nanti kita kembalikan ke pemerintah, tergantung kepemilikan awalnya. Kalau untuk masalah koridornya ke Kementerian Perhubungan, kalau tanahnya DKI ya ke DKI,” tutur Punjung.
"Saya pikir ini ada solusinya lah karena ini kan juga untuk membantu kemacetan di Jakarta. Pasti ada kontribusi dari Pemprov DKI untuk mempermudah solusi ini agar bisa dijalankan," kata Punjung.
Sebagai informasi, tahap pertama pembangunan proyek LRT ini akan meliputi dua koridor utama, yakni Cibubur-Cawang-Dukuh Atas dan Cawang-Grogol. Ground breaking tahap pertama rencananya akan dilakukan pada tanggal 17 Agustus 2015 dan diperkirakan selesai dalam waktu tiga tahun. Adapun dana yang dialokasikan Adhi Karya untuk pembangunan proyek ini mencapai Rp 701 miliar.