Jakarta, CNN Indonesia -- Menteri Perhubungan Ignasius Jonan mengaku tidak terkesan dengan penguasaan pangsa pasar penumpang domestik oleh grup Lion dan Garuda Indonesia sepanjang kuartal I 2015. Kelalaian Lion Air dalam menangani keterlambatan penerbangan yang menyebabkan penumpang mengamuk di Bandara Soekarno-Hatta beberapa waktu lalu serta dua kali insiden yang dialami penerbangan Garuda Indonesia membuat Jonan meminta kedua grup maskapai itu untuk memperbaiki kinerjanya.
"Saya sudah minta ke Direktur Utama Garuda Indonesia (Arif Wibowo) supaya di-review lagi operasinya terus di-review lagi penjadwalan cockpit crew, briefing bagaimana, supaya tidak terjadi hal-hal yang tidak diharapkan," kata Jonan, Kamis (4/6).
Sebelumnya, pesawat Garuda dengan nomor penerbangan GA7040 tujuan Denpasar-Lombok tergelincir sewaktu mendarat di Bandara Internasional Lombok pada 3 Februari 2015 silam. Kemudian, dua hari lalu , pesawat Garuda GA618 rute Cengkareng- Makassar tergelincir di Bandara Internasional Sultan Hasanuddin, Makassar.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mantan Direktur Utama PT Kereta Api Indonesia (Persero) ini menyebutkan belum mengetahui secara pasti penyebab tergelincirnya pesawat Garuda di Sultan Hasanuddin mengingat masih dilakukan pemeriksaan. Apabila Garuda terbukti lalai, maka Kementerian Perhubungan akan memberikan sanksi berupa surat teguran.
"Ini lagi diperiksa semua. Kalau yang nanti (berdasarkan hasil investigasi) dia lalai atau gegabah, nanti dikasih surat teguran untuk corrective action," tuturnya.
Tunjuk Direktur Keselamatan
Menurut Jonan, maskapai sebesar Garuda maupun Lion Air seharusnya memiliki anggota direksi khusus yang menangani keselamatan (
safety director). Baginya, keselamatan merupakan prioritas utama dalam bisnis jasa transportasi.
"Maskapai sebesar Garuda, sebesar Lion harusnya ada
safety director, tidak bisa levelnya cuma di bawah direktur saja. Kalau slip atau overrun misalnya di Ujungpanjang, ruginya berapa dia? Kehilangan pendapatan, kesempatan kan? Belum pesawatnya harus dicek lagi," ujarnya.
Dalam kesempatan berbeda, Direktur Utama Garuda Arif Wibowo enggan berkomentar lebih jauh terkait insiden Garuda di Bandara Sultan Hasannudin. "Untuk itu (penyebab tergelincirnya pesawat), saya
no comment dulu. Tunggu hasilnya saja nanti," ujar Arif ketika ditemui di kantor Kemenhub.
(gen)