IHSG Berpotensi Melemah Terkena Sentimen Ekonomi Global

Agust Supriadi | CNN Indonesia
Jumat, 05 Jun 2015 08:42 WIB
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi akan bergerak melemah di kisaran level 5.062-5.127.
Karyawan mengamati pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu (18/2). (ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari)
Jakarta, CNN Indonesia -- Analis memprediksi Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) akan melanjutkan tren pelemahan pada penutupan perdagangan pekan ini, Jumat (5/6). Rilis data ekonomi global dinilai sebagai salah satu faktor yang mempengaruhi psikologi investor.

Sinarmas Investment Research dalam riset hariannya mramalkan indeks akan bergerak melemah di kisaran level 5.062-5.127. Adapun rilis data global yang menjadi pertimbangan Sinarmas antara lain data initial jobless claims Amerika Serikat (AS), data cadangan devisa Indonesia,  dan pertumbuhan ekonomi Eropa.

(Baca juga: Bursa Wall Street Terkoreksi Jelang Rilis Data Pekerjaan AS)

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

William Surya wijaya, Analis PT Asjaya Indosurya Securities, menilai tekanan terhadap IHSG terlihat sudah cukup terbatas.
Menurutnya, tekanan di pasar modal selama paruh pertama 2015 merupakan hal yang wajar , di mana para investor jangka menengah sedang melakukan penyesuaian portofolio.

"Target resistance terdekat berada pada level 5.228, potensi kenaikan masih terlihat cukup kuat. Dalam jangka panjang IHSG masih berada dalam jalur uptrend, dan bagi para investor jangka panjang momen seperti ini merupakan peluang berharga," tuturnya melalui risetnya, Kamis (4/6) malam.

Reza Priyambada, Kepala Riset NH Korindo Securities Indonesia (NHKSI) memperkirakan IHSG akan berada pada rentang support 5.050-5.078 dan resisten 5.125-5.155.

"Indikator-indikator teknikal pun menunjukkan masih adanya peluang pelemahan. Tetapi, kami melihat tekanan jual mereda meskipun kami belum terlalu yakin hal itu dapat berlanjut," tuturnya.

Harapan akan penguatan, kata Reza, masih terbuka selama asumsi tekanan jual mereda dan diikuti positifnya laju bursa saham global. "Sebelum asumsi tersebut berjalan, tetap mewaspadai potensi pelemahan lanjutan (jika ada)," tuturnya. (ags)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER