Jakarta, CNN Indonesia -- Sedikitnya empat negara di kawasan Timur Tengah dan Afrika menyatakan kesiapannya untuk menjalin kerjasama dengan Indonesia untuk kegiatan bisnis di sektor hulu dan hilir minyak dan gas bumi nasional. Keempat negara tadi adalah Arab Saudi, Kuwait, Irak dan Angola.
Dalam pertemuan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Sudirman Said bersama Menteri Petroleum Angola, José Maria Botelho de Vasconcelos, kedua negara bersepakat untuk membuka peluang kerjasama di dalam pengadaan minyak mentah.
Kerjasama ini dilakukan untuk meningkatkan jumlah pasokan dari minyak Angola ke Indonesia yang saat ini sudah mencapai 1 juta barrel crude per bulan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain pasokan minyak, Sudirman bilang pemerintah Angola juga menyatakan kesiapannya untuk mendorong perusahaan migas di dua negara agar bersama-sama membangun kilang minyak pengolahan di Indonesia.
Sebagai upaya barter, katanya, pemerintah Angola akan membuka peluang kepada Indonesia melalui PT Pertamina (Persero) untuk melakukan kegiatan eksplorasi di sektor hulu migas Angola.
Dengan adanya kerjasama tersebut maka Indonesia akan menjadi pembeli minyak mentah Angola dalam jangka waktu yang panjang.
Arab Saudi Siap InvestasiSelain Angola, negara yang juga menyatakan kesiapannya untuk berinvestasi di Indonesia ialah Arab Saudi. Dalam pertemuan bilateralnya, Menteri Perminyakan Arab Saudi, Ali Al-Naimi bersama Wakil Menteri Perminyakan Pangeran Abdulaziz bin Salman al-Saudi mengatakan pihaknya akan mendorong perusahaan migas Arab Saudi yakni Saudi Aramco akan secara profesional berinvestasi dalam pembangunan kilang di Indonesia. Ini dimaksudkan untuk menjamin kontinuitas pasokan jangka panjang bagi Indonesia sebagai pembeli minyak dari Arab Saudi sebagai produsen.
Sementara untuk kerjasama dengan Kuwait, Indonesia akan membeli minyak mentah dari negara tersebut dalam jangka waktu yang panjang. Sebagai timbal balik, Kuwait akan membuka peluang kepada Indonesia untuk berpartisipasi dalam kegiatan usaha hulu di negaranya.
Sedangkan dengan Irak, kedua negara juga bersepakat untuk melakukan jual-beli minyak mentah. Di mana Indonesia juga membuka kesempatan Irak untuk berinvestasi dalam pembangunan kilang di Indonesia.
(dim/ded)