Jakarta, CNN Indonesia -- Perusahaan layanan teknologi dan informasi, PT Anabatic Technologies Tbk. membidik Rp 514,28 miliar dari penawaran umum perdana (
initial public offering/IPO) guna mendukung perseroan dalam melebarkan sayap di kawasan Asia.
Handojo Sutjipto, Presiden Direktur Anabatic Technologies mengatakan, pada 2015-2016 pihaknya bakal berfokus ekspansi ke pasar di Indonesia, Filipina, Malaysia dan Timur Tengah.
“Pada 2017-2018 kami akan berekspansi ke Singapura, Indochina dan Jepang. Kemudian pada 2019-2020 perseroan akan berekspansi ke Thailand dan Asia Selatan,” katanya di Jakarta, Jumat (5/5).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Saat ini, Anabatic telah memiliki beberapa kantor cabang di seantero Asia, di antaranya Singapura, Malaysia, juga di India dan Filipina, yang masing-masing memiliki dua kantor.
Seperti diketahui, dari proses IPO tersebut perseroan berencana melepas 30 persen modal ditempatkan dan disetor penuh atau setara 642,85 juta lembar saham. Adapun harga penawaran saham perdana ditetapkan di kisaran Rp 650-800 per lembar.
Nantinya, masa
roadshow dan
bookbuilding IPO bakal dilakukan pada 5-16 Juni dengan penetapan harga pada 17 Juni. Sedangkan proses penawaran akan dilangsungkan pada 29 Juni-1 Juli. Adapun pencatatan saham dijadwalkan berlangsung pada 6 Juli 2015.
Meski saat ini Indonesia sedang diterpa perlambatan ekonomi, Handojo optimistis gelaran IPO pihaknya bakal mendapat antusiasme pasar. Pasalnya, perseroan berkinerja cukup baik dan dia menyatakan sudah memperoleh pengalaman dari masa-masa krisis sebelumnya.
“Saya mengalami tiga kali masa krisis, yaitu pada 2005, 2008 dan 2011. Masa-masa tersebut hampir sama suramnya. Namun, untuk saat ini kita sikapi dengan cukup
prudent,” katanya.
Senada dengan Handojo, Direktur Investment Banking PT Bahana Securities Novita Lubis mengatakan selaku penjamin emisi, pihaknya yakin IPO Anabatic Technologies bakal positif karena walau kondisi perekonomian kurang baik karena fundamental perusahaan tercatat bagus.
“Apalagi industri IT saat ini sedang
booming. Saya kira, investor juga bakal tertarik dengan IPO ini,” katanya.
Novita menambahkan, guna mendorong hal tersebut, pihaknya bersama Anabatic Technologis akan melakukan
roadshow ke Jakarta, Singapura, Hong Kong, dan Malaysia.
Target PertumbuhanFelix P Mulia, Direktur Keuangan Anabatic Technologies menuturkan, tahun ini perseroan menganggarkan belanja modal sebesar Rp 250 miliar. Angka ini lebih besar ketimbang capital expenditure tahun lalu yang mencapai Rp 200 miliar.
“Dana tersebut akan kami gunakan untuk pengembangan usaha. Salah satunya kami menyiapkan
data centre seluas satu lantai di kantor kami, Serpong,” ujarnya.
Pengembangan tersebut diharapkan bakal menjaga kinerja positif perseroan sebelumnya. Dari sisi kinerja Anabatic telah meraup penjualan Rp 2,57 triliun sepanjang periode 2014 atau naik 3,5 persen dari sebelumnya Rp 2,48 triliun. Adapun laba bersih yang dikantongi pada 2014 mencapai Rp 60,38 miliar atau naik 36 persen dari sebelumnya Rp38,16 miliar.
“Targetnya untuk laba bersih bakal tumbuh di kisaran 23 persen. Memang tidak sebesar tahun lalu karena kondisi ekonomi yang melemah, tetapi pertumbuhan tetap positif,” ujar Felix.