Jakarta, CNN Indonesia -- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpeluang naik pada perdagangan Kamis (11/6) seiring dengan meredanya aksi jual. Kendati demikian, indeks masih rentan koreksi sehingga diramalkan akan bergerak pada kisaran 4.871-5.051.
"IHSG berhasil melakukan technical rebound sesuai prediksi, walau belum terkonfirmasi dengan kuat. Namun geliat pergerakan IHSG mulai menunjukkan sudah sangat terbatasnya tekanan jual. Support berada pada level 4871 dengan target resistance pada level 5051," ujar William Surya wijaya, Analis PT Asjaya Indosurya Securities melalui risetnya, Rabu (10/6) malam.
William menilai indeks sedang menanti waktu untuk melakukan rally naik. Menurutnya, pola tekanan yang terjadi dalam beberapa hari terakhir sifatnya wajar dan umum terjadi minimal sekali dalam setahun.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"jika mampu terlewati maka IHSG dalam beberapa waktu mendatang akan diwarnai oleh banyak gejolak kenaikan," tuturnya.
Dalam jangka panjang, lanjut William, IHSG masih berada dalam jalur menanjak. UNtuk itu, investor disarankan untuk memanfaatkan momen koreksi saat ini sebagai langkah investasi jangka panjang.
Adapun saham-saham yang disasarankan Indosurya antara lain ASII, PWON, UNVR, JSMR, BBNI, BBTN, MPPA, AKRA, dan BWPT.
Dalam riset berbeda, Sinarmas Investment Research memperkirakan IHSG akan bergerak campuran di kisaran 4.906-4.967. Salah satu isu yang akan menjadi perhatian pelaku pasar modal adalah rilis data produksi industri China yang diperkirakan naik 0,2 persen ke level 6,1 persen secara tahunan.
"Akan dirilis juga data retail sales China yang diperkirakan ke level 9,64 persen year on year dibandingkan sebelumnya di level 10 persen year on year," tulis SInarmas dalam risetnya.
Saham–saham yang menurut Sinarmas perlu diperhatikan antara lain SMGR, UNVR, PGAS, dan ASRI.
(ags)