Jakarta, CNN Indonesia -- Guna mendongkrak kinerja perseroan pasca larangan ekspor biji mineral mentah di Indonesia, PT Megah Surya Pertiwi (PTMSP) mulai membangun fasilitas pengolahan dan pemurnian (
smelter) nikel di Pulau Obi, Kabupaten Halmahera Selatan, Maluku Utara.
Untuk merealisasikan proyek tersebut, anak usaha Harita Group ini bakal menggelontorkan investasi senilai US$ 320 juta yang dananya berasal dari hasil patungan dengan badan usaha milik negara (BUMN) asal Tiongkok, Xinxing Ductile Iron Pipes Co., Ltd dan Corsa Investments Pte. Ltd.
Senior General Manager Harita Arif Perdanakusumah mengungkapkan smelter perseroan akan dibangun menggunakan teknologi Rotary Kiln Submerged Arc Furnace (RK-SAF) yang terdiri dari tiga
line.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
“Untuk menyuplai kebutuhan tenaga listrik sebesar 120 megawatt (MW), PTMSP akan membangun Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) dengan kapasitas 3x40 MW sesuai kebutuhan
smelter. Konstruksi smelter dan sarana pendukungnya sendiri mulai dibangun pertengahan 2015 dan diperkirakan berlangsung sekitar 24 bulan,” ujar Arif di Jakarta, Jumat (12/6).
Arif menjelaskan, jika sesuai rencana smelter perseroan akan menghasilkan produk
ferronickel dengan kapasitas produksi hingga 190 ribu ton per tahun. Dengan kapasitas tersebut, itu artinya
smelter ini tidak hanya memproses bahan mentah nikel dari perusahan-perusahaan pertambangan yang berafiliasi dengan Harita.
Melainkan juga dapat menerima suplai dari perusahaan-perusahaan pemegang Izin Usaha Pertambangan Operasi Produksi (IUP–OP) Nikel di Halmahera Selatan dan sekitarnya. “Tentunya melalui hubungan bisnis yang saling menguntungkan,” tuturnya.
Dengan adanya Pembangunan
smelter nikel ini, Arif pun optimistis proyek
smelter PTMSP bisa menjadi pusat pengembangan ekonomi baru di Halmahera Selatan, khususnya di Pulau Obi. Oleh karena itu, ia meyakini proyek perseroan dapat memberikan manfaat kepada masyarakat lokal dan nasional, melalui pembayaran pajak dan non-pajak, penyerapan tenaga kerja, dan program pengembangan masyarakat.