Jakarta, CNN Indonesia -- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dinilai bepeluang untuk kembali melanjutkan penguatan meski tipis, karena masih dibayangi aksi jual dan minimnya sentimen pemicu pergerakan naik indeks.
Kepala Riset PT NH Korindo Securities, Reza Priyambada mengatakan pada perdagangan Senin (15/6) IHSG diperkirakan berada pada rentang support 4.900-4.925 dan resisten 4.950-4.975. Laju IHSG mampu bertahan di atas area target support 4.895-4.900 dan belum mampu berada di area target resisten 4.950-4.985.
“Meski masih terjadi aksi jual, namun dapat diimbangi oleh adanya aksi beli sehingga laju IHSG masih dapat menguat meski tipis,” ujar Reza terkait perdagangan sebelumnya dalam riset, Senin (25/6).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia menilai arah IHSG pun terlihat masih galau untuk kembali melanjutkan kenaikannya seiring efek
technical rebound yang belum sepenuhnya didukung sentimen positif secara fundamental dan kemungkinan turun akibat antisipasi terhadap belum jelasnya sentimen.
“Pola sideways cenderung menguat tipis dapat dimungkinkan jika aksi beli masih dapat berlanjut. Jika tidak, tetap mewaspadai potensi penurunan kembali,” jelasnya.
Di bursa regional, ia menilai masih berlanjut aksi beli seiring masih adanya sentimen positif terkait meredanya isu penyebaran penyakit MERS di Tiongkok dan sekitarnya membuat laju bursa saham Asia masih dapat bertahan di area positifnya. Naiknya industrial production Jepang, dinilainya turut membantu positifnya laju bursa saham Asia.
Sementara, naiknya
wholesales price index Jerman dan estimasi kenaikan GDP Inggris belum mampu membuat laju bursa saham Eropa untuk tetap berada di zona positifnya karena diimbangi turunnya inflasi Spanyol (berkurangnya daya beli Spanyol) dan rilis industrial production Zona Euro yang tumbuh di bawah estimasi.
Reza menambahkan, berita hengkangnya IMF secara tiba-tiba dari pembicaraan negosiasi utang Yunani tampaknya baru direspon, di mana sebelumnya tidak direspon karena terjadi setelah laju bursa saham Eropa tutup. Belum lagi, lanjutnya, komentar ECB yang mulai menghitung kian dekatnya pembayaran jatuh tempo utang Yunani pada akhir bulan Juni sebesar 1,6 miliar euro turut menambah sentimen negatif.
“Minimnya data yang dirilis dan mulai adanya sentimen negatif dari Eropa berpotensi membuat laju bursa saham AS berbalik melemah. Pelaku pasar khawatir akan
sad ending stories terkait dengan penyelesaian utang Yunani hingga spekulasi akan keluarnya Yunani dari Zona Euro,” ungkapnya.
William Surya Wijaya analis PT Asjaya Indosurya Securities mengatakan IHSG kembali mencatatkan rebound sebelumnya. Menurutnya usaha untuk beranjak naik masih terlihat walau kekuatannya belum terlalu besar, terlihat dari masih terjadinya capital outflow.
Namun, lanjutnya, jika melihat dari gambaran jangka panjang, kondisi IHSG masih mencerminkan pola uptrend. Meskipun belum terkonfirmasi dengan jelas, tetapu sedikit mulai terlihat proses akumulasi sedang terjadi.
“IHSG hari ini berpotensi menguat terbatas dan masih berada dalam jalur uptrend dengan timeframe jangka panjang, support berada pada level 4.889 dengan target resistance 5.051,” jelasnya.
(gir)