Jakarta, CNN Indonesia -- PT PLN (Persero) melansir laju pertumbuhan penjualan listrik perseroan kuartal I 2015 hanya mencapai 2,7 persen, atau melambat 2,3 persen ketimbang periode yang sama tahun lalu di kisaran 5 persen.
Benny Marbun, Kepala Divisi Niaga PLN mengungkapkan lambatnya laju pertumbuhan penjualan daya listrik kuartal I kemarin tak lepas dari lesunya iklim industri dan ekonomi Indonesia secara keseluruhan. Pun penjualan daya listrik selama tiga bulan pertama 2015 hanya mencapai 48,04 tera watt hour (twh).
"Penyebabnya karena lesunya pasar, baik pasar ekspor, sampai ekonomi global yang juga lagi lemah. Dan industri pasarnya juga berkurang karena utamanya (penjualan) berkurang dari industri," ujar Benny di Gedung DPR Jakarta, Senin (15/6).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Berangkat dari hal tersebut, Benny memperkirakan laju pertumbuhan penjualan daya listrik pada kuartal II 2015 masih akan melambat seiring dengan lesunya ekonomi Indonesia.
"Terutama sampai Mei. Tapi mulai semester II (mulai awal Juli) akan mulai kita genjot," katanya.
Genjot PenjualanBenny menyatakan PLN akan berupaya meningkatkan penjualan daya listrik pada kuartal II hingga akhir tahun 2015. Untuk itu, manajemen perusahaan pelat merah ini bakal memberikan kemudahan pemasangan jaringan baru hingga penambahan daya bagi industri-industri yang tak terdampak dari lesunya ekonomi.
"Caranya antara lain, yang sehat-sehat (pelanggan yang sehat) kami dorong untuk konsumsi lebih banyak lagi. Misalnya dengan memberi keringanan untuk penggunaan di malam hari dan kemudahan lainnya. Misalnya ada industri di kawasan industri Pulogadung ingin tambah daya tapi dia tidak punya lahan untuk bangun gardu induk, itu kami permudah dengan suplai dari 2 jaringan," ujarnya.
Sebagai informasi, saat ini jumlah pelanggan listrik untuk sektor industri mencapai 60 ribu dari total pelanggan PLN yang mencapai 59 juta pelanggan. Akan tetapi, meski hanya mencapai 60 ribu pelanggan, jumlah daya pemakaian listrik sektor industri mencapai 35 persen. Dengan begitu, sekitar 35 persen pendapatan PLN berasal dari penjualan listrik ke sektor industri.
"Makanya ini kami genjot yang sehat-sehat. Yang sehat-sehat itu seperti sektor semen, yang lagi lesu itu sektor tekstil," tandas Benny.
(gir/gir)