Jakarta, CNN Indonesia -- Anjloknya penjualan kendaraan roda empat di dalam negeri akibat penurunan daya beli masyarakat mendorong prinsipal otomotif meningkatkan pasokannya ke pasar luar negeri. Hal ini tercermin dari statistik ekspor yang tumbuh 13 persen dalam lima bulan pertama tahun ini.
Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) mencatat total ekspor kendaraan roda empat selama Januari-Mei 2015 mencapai 89.584 unit, meningkat dibandingkan realisasi ekspor periode yang sama tahun lalu 89.584 unit.
"Ekspor meningkat lebih karena kebijakan masing-masing prinsipal di pusat yang menginstruksikan pengiriman hasil produksinya ke luar negeri," ujar Ketua I Gaikindo Jongkie D. Sugiarto kepada CNN Indonesia, Rabu (17/6).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hal itu, menurut Jongkie merupakan strategi bisnis dari masing-masing produsen otomotif yang biasanya tidak disampaikan ke publik maupun asosiasi. Kondisi ini juga tidak dapat disimpulkan bahwa pasar otomotif global mulai pulih dari kelesuan ekonomi.
Jongkie menganggap meningkatnya ekspor kendaraan merupakan pelipur lara industri otomotif nasional yang tengah terpukul oleh perlambatan ekonomi dan kejatuhan nilai tukar rupiah. Memburuknya kondisi pasar nasional bisa dilihat dari sisi produksi yang turun 12,8 persen dan dari sisi penjualan di tingkat ritel yang anjlok 13,6 persen.
Data Gaikindo menunjukan, jumlah kendaraan yang distribusikan produsen ke tingkat
dealer (
wholesales) sepanjang Januari-Mei 2015 sebanyak 443.181 unit atau turun 16,6 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu 531.504 unit.
Sementara untuk penjualan di tingkat ritel (
retail sales) tercatat 486.172 unit, jauh di bawah penjualan Januari-Mei 2014 yang sebanyak 501.313.
"Produksinya juga ikut turun dong, kalau (Januari-Mei) tahun lalu 558.023 unit, tahun ini cuma 486.172 unit," tutur Jongkie.
(gen)