Sentuh Rp 13 Triliun, PNBP Sektor Minerba di Bawah Target

Diemas Kresna Duta | CNN Indonesia
Kamis, 18 Jun 2015 09:03 WIB
PNBP minerba hingga akhir Mei 2015 menyentuh angka Rp 13 triliun, turun 7,14 persen dari raupan pada periode yang sama tahun lalu di kisaran Rp 14 triliun.
Proses bongkar muat batu bara dari kapal ke truk pengangkut di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Selasa (23/9). (CNN Indonesia/Adhi Wicaksono)
Jakarta, CNN Indonesia -- Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mencatat realisasi penerimaan negara bukan pajak (PNBP) dari sektor pertambangan mineral dan batubara Indonesia hingga akhir Mei 2015 baru menyentuh angka Rp 13 triliun, turun sekitar 7,14 persen dari raupan pada periode yang sama tahun lalu di kisaran Rp 14 triliun.

"Kemarin sampai akhir Mei, PNBP (minerba) kalau tidak salah baru Rp 13 triliun. Realisasi ini masih dibawah (target) karena kita masih pakai aturan yang lama soal (pengenaan) royalti," ujar Bambang Gatot, Direktur Jenderal Mineral dan Batubara (Minerba) di kantornya, Rabu (17/6).

Bambang memperkirakan, masih rendahnya angka realisasi PNBP Minerba disepanjang lima bulan pertama 2015 juga tak lepas dari masih lesunya harga batubara dunia dan domestik yang terjadi hingga saat ini. Selain itu, katanya, anjloknya PNBP juga disinyalir kuat disebabkan oleh turunnya angka produksi batubara Indonesia di sepanjang Januari hingga Mei 2015.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Mengacu data Direktorat Minerba, sampai akhir Mei kemarin angka produksi batubara nasional baru mencapai 166 juta ton atau susu 19,4 persen jika dibandingkan periode yang sama tahun lalu di kisaran 206 juta ton.

"Gangguan cuaca itu ada pengaruhnya. Apalagi harga batubara juga masih jelek," cetusnya.

Berangkat dari fenomena tersebut, jajaran Ditjen Minerba pun tak menampik akan mengusulkan revisi target PNBP dari sektor minerba. Dimana target PNBP sektor minerba tahun ini sendiri dipatok berada di kisaran Rp 52 triliun.

"Biasanya ada revisi (PNBP) kalau sudah masuk di triwulan III dan IV. Nanti kita lihat perkembangannya. Tapi mudah-mudahan triwulan berikutnya ada perbaikan (harga dan produksi)," tandas Bambang. (gir)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER