Jakarta, CNN Indonesia -- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi mengalami pelemahan pada perdagangan Kamis (25/6) karena melemahnya bursa saham global terkait sentimen penyelesaian utang Yunani.
“IHSG kemarin berhasil bergerak di teritori positif namun dibayangi aksi ambil untung di saham sektor perbankan menyusul kekhawatiran kegagalan penyelesaian utang Yunani. Isu penyelesaian utang Yunani selama sepekan ini telah menyita perhatian pasar,” ujar David Sutyanto, Kepala Riset PT First Asia Capital dalam riset, Kamis (25/6).
Setelah bergerak dalam rentang sekitar 35 poin IHSG akhirnya tutup menguat 15,868 poin (0,32 persen) di 4.953,516. David menilai penguatan IHSG kemarin terutama ditopang aksi beli atas saham properti menyusul langkah pemerintah yang akan mengijinkan kepemilikan properti bagi waga negara asing (WNA) dan pelonggaran LTV sektor properti oleh Bank Indonesia (BI).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
“Pergerakan indeks kemarin terutama dipicu sentimen eksternal terkait dengan isu penyelesaian utang Yunani. Perkembangan pembicaraan antara kreditur dengan pemerintah Yunani menjadi perhatian pasar global,” jelasnya.
Ia menjelaskan, berita seputar perundingan penyelesaian utang Yunani dengan krediturnya yang belum mencapai kesepakatan menjelang jatuh tempo utang Yunani sebesar 1,5 miliar Euro akhir bulan ini kembali menekan pasar saham global tadi malam. Indeks Eurostoxx di Zona Euro tadi malam koreksi 0,41 persen di 3610,95.
David menyatakan, di Wall Street, indeks DJIA dan S&P masing-masing koreksi 0,98 persen dan 0,74 persen di 17.966,07 dan 2.108,58. Harga minyak mentah di AS tadi malam turun 1,2 persen di US$ 60,24 per barrel.
Perkembangan bursa global yang kurang kondusif tersebut, kata David, akan mempengaruhi perdagangan pada hari ini. Ia menilai pasar akan cenderung menghindari aset beresiko mengingat masih belum ada kepastian mengenai penyelesaian utang Yunani.
“IHSG diperkirakan bergerak dengan
support di 4.910 dan resisten di 4.960, cenderung melemah,” ungkapnya.
Sementara itu, PT Sinarmas Sekuritas menyatakan IHSG diprediksi bergerak
mixed di kisaran level 4.920-4.971. Pasalnya, aari Amerika akan merilis data pertumbuhan produk domestik bruto (PDB) yang diperkirakan ke level -0,3 persen secara kuartalan dibandingkan sebelumnya di 2,2 persen secara kuartalan. Saham–saham yang dapat diperhatikan antara lain AKRA, PWON, LPKR, SCMA
(gir/gir)