Jakarta, CNN Indonesia -- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi melanjutkan penguatan karena mulai meredanya aksi jual dan masuknya arus modal. Pelaku pasar juga dinilai sedang memasang posisi sebelum rilis penetapan suku bunga acuan dari Bank Indonesia (BI rate) pada Kamis (18/6).
Sebelumnya, IHSG berhasil
rebound dan ditutup menguat. Indeks naik sebesar 34 poin (0,72 persen) ke level 4.872 setelah bergerak di antara 4.826-4.892 pada Selasa (16/6). Sebanyak sembilan sektor menguat, dipimpin oleh sektor aneka industri yang naik 1,55 persen dan sektor keuangan yang naik 1,33 persen.
William Surya Wijaya analis PT Asjaya Indosurya Securities menyatakan, menjelang rilis data ekonomi BI rate, IHSG bergerak menanjak dengan kecenderungan terus menguat, pasca tekanan berat beberapa hari sebelumnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
“Arus modal masuk (
capital inflow) sedikit demi sedikit terlihat mulai terjadi walau belum terkonfirmasi dengan kuat,” ujarnya dalam riset, Rabu (17/6).
Namun, lanjut William, hal tersebut menunjukkan bahwa proses akumulasi pembelian sedang terjadi, pergerakan IHSG masih akan bergerak sideways dalam timeframe jangka pendek
Sementara bagi investor jangka menengah maupun panjang saat ini merupakan momentum tepat untuk melakukan akumulasi pembelian. Hal itu mengingat kondisi makro ekonomi kita masih dalam batas stabil serta tekanan yang terjadi adalah dalam tahap wajar
“Potensi IHSG untuk bergerak menguat dengan target resistance 5.002 dan support saat ini terjaga pada level 4.821. Hari ini IHSG terlihat memiliki potensi melanjutkan penguatan,” jelasnya.
Kepala Riset PT NH Korindo Securities, Reza Priyambada mengatakan pada perdagangan Rabu (17/6) IHSG diperkirakan berada pada rentang support 4.815-4.850 dan resisten 4.890-4.912. Laju IHSG mampu bertahan di atas area target support 4.795-4.812 meski belum mampu mendekati di area target resisten 4.900-4.950.
“Secara teknikal memang memberikan indikasi akan adanya peluang kenaikan. Namun, kami khawatir kenaikan ini hanya bersifat sementara atau hanya 'di-php-in' oleh pasar seperti yang terjadi pada tanggal 26 dan 27 Mei, 5 dan 8 Juni, 10 dan 11 Juni, dan 12 dan 15 Juni,” jelasnya.
Reza mengatakan pihaknya berharap kali ini laju IHSG dapat melanjutkan penguatannya, meski ia juga mengantisipasi pembalikan arah seperti tanggal-tanggal sebelumnya. Menurutnya, saat ini posisi IHSG menyamai posisi di awal kuartal II tahun 2014.
“Pola pelemahan dapat dimungkinkan jika tidak ada penahan terhadap aksi jual tersebut. Tetap mewaspadai potensi penurunan kembali,” katanya.
(gir/gir)