Indomobil Yakin Pelonggaran LTV Dongkrak Penjualan Otomotif

Galih Gumelar | CNN Indonesia
Senin, 29 Jun 2015 18:07 WIB
Penjualan otomotif PT Indomobil Sukses Internasional (IMSA) anjlok 20 persen selama paruh pertama tahun ini.
Pekerja mengatur mobil-mobil yang akan dikeluarkan dari kapal di Tanjung Priok Car Terminal, Jakarta Utara, Rabu, 16 Desember 2014. (CNN Indonesia/Adhi Wicaksono)
Jakarta, CNN Indonesia -- PT Indomobil Sukses Internasional (IMSA) meyakini pelonggaran aturan loan to value (LTV) bisa meningkatkan penjualan produk otomotifnya yang sempat melemah 20 persen pada semester I 2015. Kendati optimis, namun perusahaan tak berencana untuk memproduksi merk mobil baru lainnya.

"Kebijakan itu akan memberikan proyeksi yang bagus bagi penjualan mobil kami. Memang pada semester awal penjualan kami sempat melemah, tapi kami optimistis secara bertahap pasarnya akan membaik," jelas Direktur Utama PT Indomobil Sukses Internasional, Jusak Kertowidjojo di Jakarta, Senin (29/6).

Meskipun begitu, Jusak enggan mengungkap proyeksi pertumbuhan penjualan yang bisa dihasilkan perusahaan hingga akhir tahun.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kami tak bisa beberkan proyeksi penjualan karena pasar otomotif beberapa waktu terakhir ini sulit untuk diprediksi. Tapi kami yakin (kebijakan LTV) bisa mendongkrak penjualan, apalagi kita memiliki pelanggan yang membayar dengan sistem financing," tuturnya.

Namun, Jusak mengatakan bahwa kebijakan tersebut mungkin hanya akan berpengaruh pada penjualan produk-produk otomotif yang berada pada entry level mengingat sebagian besar pembelian untuk produk-produk tersebut banyak yang menggunakan sistem pembiayaan.

Per kuartal I tahun ini, (IMSA) mencatat 90 persen penjualan sepeda motor menggunakan sistem kredit, sedangkan untuk pembelian mobil premium seperti Audi, hanya 5 persen yang menggunakan sistem financing.

"Semakin murah produknya, biasanya mereka menggunakan sistem financing. Contohnya penjualan motor itu 90 persen kredit, penjualan Datsun 30 persen financing, atau penjualan X-Trail 35 persen menggunakan kredit," jelasnya.

Kendati optimis, perusahaannya tak akan melakukan produksi merk otomotif lain dan fokus mengembangkan merk-merk yang sudah ada. Malahan, perusahaan berencana untuk memperluas ekspansi di sektor komponen mobil, yang menurutnya sangat menjanjikan di Indonesia.

"Kami tak akan tambah merk mobil karena pada dasarnya, seluruh merk sudah ada disini. Mungkin kita mau perluas di sektor komponen otomotif karena Indonesia lahannya luas, tenaga kerja banyak, dan produksi otomotif pun sudah banyak dikerjakan di sini," tuturnya.

Seperti yang telah diketahui sebelumnya, Bank Indonesia telah mengeluarkan Peraturan Bank Indonesia (PBI) no. 17/10/PBI/2015 mengenai rasio Loan to Value (LTV) untuk kredit pembiayaan properti dan uang muka kredit atau pembiayaan kendaraan bermotor yang berlaku sejak 18 Juni 2015 lalu.

Di dalam peraturan baru tersebut, uang muka kredit kendaraan bermotor (KKB) bagi roda tiga non-produktif bagi bank syariah dan konvensional adalah sebesar 25 persen, atau lebih kecil lima persen dibanding kebijakan sebelumnya dimana uang muka dipatok sebesar 30 persen dari harga penjualan.

Sebagai informasi, total penjualan Indomobil pada 2014 sebesar Rp 19,46 triliun, di mana 74 persennya atau Rp 14,37 triliun berasal dari penjualan kendaraan otomotif. Demikian pula untuk laba kotor perusahaan, 34 persen atau sekitar Rp 900 miliar dari total Rp 2,64 triliun berasal dari penjualan kendaraan bermotor.

Sementara itu, Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) mencatat total penjualan kendaraan roda empat ke distributor atau agen (wholesales) sebanyak 282.233 unit sepanjang kuartal I 2015. Angka ini lebih rendah 15 persen dibandingkan dengan penjualan periode yang sama tahun sebelumnya 328.500 unit.

Angka penjualan mobil di tingkat ritel juga menurun sebesar 15 persen ke angka 257.114 unit jika dibandingkan dengan perolehan kuartal I 2014 yang mencapai 303.776 unit.

Indomobil sendiri merupakan penjual mobil dengan merk-merk seperti Audi, Foton, Great Wall, Hino, Kalmar, Liugong, Manitou, Nissan, Renault, Renault Trucks, Suzuki, Volkswagen, Volvo, Volvo Trucks, dan Mack Trucks. (ags)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER