Pemerintah dan Pertamina Tunda Kenaikan Harga BBM dan LPG

Diemas Kresna Duta | CNN Indonesia
Rabu, 01 Jul 2015 13:20 WIB
PT Pertamina (Persero) memastikan subsidi yang harus ditanggung pemerintah untuk menutup selisih rugi pembelian BBM membengkak tanpa kenaikan harga BBM.
Menteri BUMN Rini Soemarno (kedua kiri), Menteri ESDM Sudirman Said (kedua kanan), Dirut PT Pertamina Dwi Soetjipto (kiri) dan Komisaris Utama PT Pertamina Tanri Abeng (kanan) memberikan keterangan kepada wartawan terkait proses penghentian kegiatan Petral Group di Kementerian BUMN, Jakarta, Rabu (13/5). (Antara Foto/Sigid Kurniawan)
Jakarta, CNN Indonesia -- Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) dan PT Pertamina (Persero) memastikan harga bahan bakar minyak (BBM) penugasan dan subsidi tak akan naik pada 1 Juli 2015. Keputusan ini diambil dalam rangka meredam lonjakan harga-harga barang konsumsi selama puasa hingga lebaran.

“Bulan juli ini tidak ada kenaikan. Insya Allah masyarakat kita bisa menjalani bulan Ramadhan dan lebaran dengan tenang,” ujar Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian ESDM, Wiratmaja Pudja di Jakarta, Selasa (30/6).

Selain BBM, Wiratmaja mengatakan pemerintah juga tak akan menaikan harga jual gas bumi cair atau liquified petroleum gas (LPG) . Akan tetapi, Guru Besar Institut Teknologi Bandung (ITB) ini tak menampik bahwa tanggungan subsidi pemerintah akan meningkat karena harus menutupi selisih rugi dari pembelian minyak mentah dan BBM dari Singapura.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

“LPG juga tak naik. Kalau harga MOPS (Mean of Platts Singapore) lusa naik US$ 1 sampai US$ 2. Kalau kemarin turun sedikit, tapi rata-rata masih stabil.

Pada kesempatan yang sama, Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Dwi Soetjipto turut menegaskan harga bahan bakar khusus jenis Pertamax juga tidak akan naik pada 1 Juli 2015.

"Masyarakat sudah mendapat tekanan berat sampai Lebaran, harga cabai, harga beras. Harga minyak harus bisa stabil untuk mengurangi tekanan ke masyarakat," kata Dwi. (ags/gen)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER