Menkeu: Ekonomi Semester I Hanya Tumbuh 4,9 Persen

Elisa Valenta Sari | CNN Indonesia
Kamis, 02 Jul 2015 08:13 WIB
Lesunya ekonomi Indonesia disebabkan oleh faktor eksternal dan internal.
Presiden Joko Widodo (kiri) berdiskusi dengan Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro (kanan) saat acara Pencanangan Tahun Pembinaan Wajib Pajak 2015 dan Peluncuran Sistem Perbendaharaan dan Anggaran Negara (SPAN) di Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (29/4). (ANTARA FOTO/Yudhi Mahatma)
Jakarta, CNN Indonesia -- Menteri Keuangan Bambang P.S. Brodjonegoro memperkirakan pertumbuhan ekonomi semester I 2015 sebesar 4,9 persen. Angka ini lebih rendah jika dibandingkan dengan realisasi semester yang sama di tahun sebelumnya sebesar 5,1 persen.

Sekaligus masih jauh untuk mencapai target pertumbuhan ekonomi dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (APBNP) 2015 yang ditetapkan sebesar 5,7 persen.

Dalam rapat kerja dengan Badan Anggaran DPR, Rabu (1/7) petang, Bambang memprediksi pertumbuhan ekonomi pada semester II bisa mencapai 5,5 persen, sehingga rata-rata pertumbuhan ekonomi tahun ini hanya mencapai 5,2 persen. Sehingga diperkirakan target pertumbuhan ekonomi 2015 tidak akan pernah tercapai.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

“Sekali lagi ini estimasi kondisi hari ini. Pertumbuhan ekonomi semester I sebesar 4,9 persen, pertumbuhan ekonomi semester II sebesar 5,5 persen. Sehingga outlook 2015 pertumbuhan ekonomi 5,2 persen," ujar Bambang.

Jika dilihat dari distribusi pertumbuhan ekonomi semester I secara spasial, pulau Jawa menurut mantan komisaris PT Pertamina (Persero) tersebut memiliki pertumbuhan ekonomi paling tinggi dibandingkan pulau lainnya di Indonesia, yakni 3 persen. Sedangkan pulau Kalimantan dan Sumatera masing-masing hanya mampu tumbuh 0,1 dan 0,8 persen.

"Faktor utama yang menyebabkan pelambatan ekonomi sangat tergantung pada harga komoditas. Karena pulau-pulau yang tumbuhnya agak lambat adalah pulau-pulau yang sangat tergantung pada komoditas," ujarnya.

Sementara itu Bank Indonesia (BI) memperkirakan pertumbuhan ekonomi berada di kisaran 5 -5,4 persen pada 2015. Deputi Gubernur BI Perry Warjiyo mengatakan, pertumbuhan tersebut didukung oleh peningkatan konsumsi masyarakat seiring peningkatan investasi. Ditambah realisasi belanja modal pemerintah.

“Kuartal II akan membaik meski terbatas. Perbaikan kuartal III dan IV didukung meningkatnya konsumsi dan investasi. Sejalan realisasi pengeluaran fiskal dan penyaluran kredit perbankan," ujar Perry.

Proyeksi 2016

Tak hanya itu, Perry juga memperkirakan pertumbuhan ekonomi sebesar 5,4 sampai 5,8 persen pada 2016. Selain dari realisasi investasi dan belanja modal pemerintah, pertumbuhan ekonomi juga didorong oleh perbaikan ekonomi global.

"Tahun 2016 diperkirakan pertumbuhan lebih baik. Perkiraan berdasarkan proyeksi ekonomi dunia yang lebih baik yaitu 3,8 persen dibandingkan 3,4 persen di 2015," ujar Perry.

Lesunya ekonomi Indonesia menurut Perry disebabkan oleh faktor eksternal dan internal. Dari sisi internal didorong belanja modal pemerintah belum maksimal. Dari eksternal, harga komoditas cenderung melemah padahal andalan ekspor Indonesia dari komoditas.

"Dari sisi eksternal kontraksi ekspor seiring melemahnya permintaan global dan harga komoditas," kata dia. (gen)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER