Setelah Rini Soemarno, kini Rahmat Gobel Mengaku Siap Diganti

Safyra Primadhyta | CNN Indonesia
Kamis, 02 Jul 2015 15:18 WIB
Sebagai salah satu menteri di bidang ekonomi, Rahmat Gobel mengaku tidak merasa khawatir apabila menjadi salah satu menteri yang di-reshuffle.
Menteri Perdagangan Rahmat Gobel berbincang dengan pedagang ikan saat kunjungan kerja di Pasar Binaan Meruya Ilir, Jakarta. (ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja)
Jakarta, CNN Indonesia -- Beberapa hari lalu, Presiden Joko Widodo (Jokowi) memanggil para ekonom ke kantornya untuk meminta masukan terkait kinerja menteri-menteri bidang ekonomi yang disusunnya. Hal itu dilakukan menyusul rencana perombakan susunan menteri kabinet kerja (reshuffle) sebagai respons dari beberapa target program yang tak tercapai.

Sebagai salah satu menteri di bidang ekonomi, Menteri Perdagangan Rahmat Gobel mengaku tidak merasa khawatir apabila menjadi salah satu menteri yang di-reshuffle.

“Diberhentiin juga tidak ada masalah. Tidak ada yang mesti dipikirin dalam hal seperti gitu,” kata Rahmat di kantornya, Jakarta, Kamis (2/7).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurutnya, jabatan yang didudukinya sekarang hanyalah sebuah titipan yang dijalankan dengan sebaik-baiknya. Kalaupun tidak lagi menjadi Menteri, Rahmat akan bersyukur dan yakin ada hikmahnya.

“Jadi saya tidak terlalu pusing, yang penting saya sudah lakukan tugas saya dengan baik,” katanya.

Sebelumnya, Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) menilai Rahmat layak direposisi untuk mengisi pos Kementerian Perindustrian.

"Ini kasusnya seperti anak yang tertukar, dari kebijakan-kebijakan Kementerian Perdagangan namun lebih mumpuni di sisi perindustrian," kata Direktur Institute for Development of Economics and Finance Enny Sri Hartati, bulan lalu.

Lontaran Rahmat Gobel yang mengaku siap tak lagi menjabat predikat menteri, senada dengan yang disampaikan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno.

“Kalau nanti dibilang sudah waktunya untuk diganti, saya juga akan bersyukur dan berterimakasih kepada Allah. Berarti saya dikasih waktu lebih lama untuk bermain-main sama cucu saya,” ujar Rini sebelum mengikuti rapat kerja dengan Komisi VI Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), Selasa (30/6).

Membaik di Semester II

Proyeksi pertumbuhan ekonomi semester I 2015 yang disebut Menteri Keuangan Bambang P.S. Brodjonegoro hanya menyentuh 4,9 persen, lebih rendah dibandingkan pencapaian semester I 2014 sebesar 5,1 persen.

Menanggapi hal tersebut, Rahmat masih yakin ekonomi Indonesia akan membaik di semester II. Hal tersebut ditopang oleh mulai direalisasikannya program infrastruktur pemerintah.

“Semester 2 nanti bisa meningkat karena anggaran kan sudah turun, sudah cair, infrastruktur sendiri sudah jalan,” tutur Rahmat.

Dari sektor perdagangan, Rahmat yakin Neraca Perdagangan Indonesia (NPI) untuk semester I tahun ini akan lebih baik dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Kendati demikian, ia belum bersedia menyampaikan perkiraan besaran surplus tersebut. Sebagai pengingat, semester I 2014 NPI tercatat defisit sekitar US$ 1,16 miliar.

“Semester I pertumbuhan ekonomi memang turun dibandingkan tahun sebelumnya, tetapi neraca perdagangan kita masih surplus dibandingkan tahun sebelumnya,” katanya.

Perlu diketahui, secara kumulatif total surplus NPI yang dicatat selama Januari-Mei 2015 adalah sebesar US$ 3,75 miliar. (gen)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER