Bandara Soetta Terbakar, YLKI Desak AP II Ganti Rugi Konsumen

Safyra Primadhyta | CNN Indonesia
Senin, 06 Jul 2015 11:41 WIB
YLKI juga mendesak Menteri Perhubungan Ignasius Jonan untuk segera mengaudit sistem kelistrikan di Bandara Soetta.
Kondisi terminal 2 Bandara Soekarno-Hatta, Cengkareng, Tangerang. (CNN Indonesia/Susetyo Dwi Prihadi)
Jakarta, CNN Indonesia -- Yayasan Lembaga Keuangan Indonesia (YLKI) mendesak manajemen PT Angkasa Pura II (AP II) untuk memberikan kompensasi pada konsumen yang mengalami keterlambatan penerbangan pasca kebakaran di Terminal II Bandara Soekarno Hatta (Soetta), Minggu (5/7).

Pasalnya, kejadian yang menyebabkan tertundanya (delay) sejumlah penerbangan tersebut telah merugikan konsumen jasa penerbangan, baik secara materiil maupun immateriil.

"Managemen PT Angkasa Pura II harus bertanggung jawab, dengan cara memberikan kompensasi dan ganti rugi pada konsumen yang mengalami keterlambatan. Managemen PT AP II tidak cukup hanya minta maaf saja," kata Ketua Harian Pengurus YLKI Tulus Abadi melalui pesan tertulis kepada CNNIndonesia, Senin (6/7).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selain itu, YLKI juga mendesak Menteri Perhubungan Ignasius Jonan untuk segera mengaudit sistem kelistrikan di Bandara Soetta. YLKI menduga sistem kelistrikan di bandara internasion tersebut sudah sangat tua dan tidak mengantongi Sertifikat Laik Operasi (SLO).

"YLKI menduga kebakaran tersebut karena hubungan arus pendek," kata Tulus.

Menurut Tulus, peristiwa terbakarnya Bandara Soetta adalah sesuatu yang memalukan karena Bandara Soetta adalah bandara kelas satu di Indonesia.

"Apalagi, (kebakarannya) di Terminal 2 yang merupakan 'jendela' Indonesia bagi dunia internasional," katanya. (ags/gen)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER