Jakarta, CNN Indonesia -- Masuknya PT Multipolar Technology Tbk (MLPT) ke bisnis
data center melalui anak usaha PT Graha Teknologi Nusantara (GTN) menambah semarak persaingan bisnis layanan tersebut di Indonesia.
PT Sigma Cipta Caraka atau TelkomSigma yang selama ini menguasai 35 persen pangsa pasar
data center di tanah air, mulai tahun depan sepertinya harus mewaspadai persaingan yang makin ketat di bisnis tersebut.
“Kami tahu pesaing banyak yang masuk di bisnis
data center serta Teknologi Informasi secara keseluruhan. Namanya bisnis, tentu ada persaingan. TelkomSigma tetap akan agresif juga, silahkan saja mencoba mengejar,” tegas Direktur Enterprise dan Business Services Telkom yang juga Komisaris Utama TelkomSigma Muhammad Awaluddin, Minggu (5/7).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Awaluddin, TelkomSigma akan tetap melakukan ekspansi kapasitas
data center-nya menjadi 100 ribu meter persegi dari sekitar 53 ribu meter persegi saat ini.
Guna mewujudkan ambisi tersebut, TelkomSigma mengalokasikan belanja modal secara
multi years sejak beberapa tahun lalu dengan nilai Rp 1 triliun. Hingga 2014, dana itu sudah terserap sekitar Rp 600 miliar.
“Ekspansi kapasitas bisa dengan membangun baru atau
retrovit dari STO milik Telkom. Selain itu kami tengah melakukan transformasi TelkomSigma menjadi fokus di
Fully IT
Outsoursing. Jadi, anak usaha ini akan memberikan layanan TI secara
end to end service,” katanya.
Dijelaskannya, transformasi ini bagian dari penataan portofolio layanan yang dimiliki TelkomSigma.
“Biasanya mengerjakan solusi IT itu sebagian karena terganjal lisensi dan lainnya. Sekarang semua diserahkan ke TelkomSigma mulai dari Business Inteleigent, nanti mereka yang maju menggarap,” pungkasnya.
Dalam catatan, pertumbuhan bisnis TelkomSigma selalu diatas industri yang bergerak dikisaran 15 persen-20 persen. Tahun ini anak usaha PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (Telkom) ini membidik pendapatan sekitar Rp 2,5 triliun hingga Rp 3 triliun.
Pasokan pendapatan berasal dari bisnis sistem integrasi (SI) yakni sekitar 50 persen,
data center 35 persen, dan
cloud computing 15 persen.
Sebelumnya Multipolar Technology melakukan
groundbreaking pembangunan GTN
Data Center Tier/Rate 4
Ready seluas 2 ribu meter persegi di Lippo Cikarang.
GTN Data Center yang hadir dengan konsep ”
green data center” diharapkan siap beroperasi pada April 2016.
GTN
Data Center merupakan proyek
joint venture antara MLPT, Mitsui & Co Ltd (Mitsui) dan Mitsui Knowledge Industry Co Ltd (MKI). Komposisi kepemilikan saham terdiri dari 65 persen milik MLPT, 25 persen milik MKI, dan 10 persen milik Mitsui.
(gen)