Jakarta, CNN Indonesia -- Angkasa Pura II menyebutkan akan melakukan audit terhadap kelistrikan di Terminal 2 Bandar Udara Soekarno-Hatta pasca kebakaran yang terjadi pada Minggu (5/7). “Audit itu relevan, akan dilakukan dalam waktu dekat,” kata Direktur Utama Angkasa Pura II, Budi Karya Sumadi, di Bandara Soekarno-Hatta, Senin (6/7).
Budi menduga kebakaran itu ada hubungannya dengan kelalaian
tenant di terminal itu. Tapi dia mengakui usia kabel listrik di sana juga sudah mencapai 30 tahun. Seharusnya kabel sudah diganti. Pihaknya, kata Budi, berencana menggantinya.
Budi menjanjikan dalam dua hingga tiga hari ke depan segala permasalahan yang terjadi akibat kebakaran di Terminal 2E itu diupayakan selesai. Termasuk perbaikan
conveyor dan tempat
check-in maskapai penerbangan Garuda Indonesia.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lebih jauh, Budi membenarkan revitalisasi harus dilakukan di bandara itu dan itu termasuk program jangka panjang. Dia bilang setidaknya dalam waktu satu setengah tahun lagi kapasitas Terminal 2 ditingkatkan dari 11 juta menjadi 22 juta.
“Upaya revitalisasi ini tidak merusak arsitektur yang ada,” katanya. Anggaran revitalisasi untuk tiap-tiap bandara, kata dia, mencapai Rp 500-600 miliar.
Mengenai kerugian akibat kebakaran, Budi mengatakan belum dihitung.
Sementara itu Kepala Otoritas Bandara Soekarno-Hatta Bintang Hidayat mengatakan sebetulnya pada 2014 pihaknya sudah melakukan audit kelistrikan. “Tapi dari
main power station ke
substation yang ada, belum menyeluruh,” katanya.
Pekan ini, tim Otoritas Bandara, kata Bintang, akan melanjutkan audit tersebut, termasuk audit mendetail sampai ke
tenant dan fasilitas yang digunakannya di semua terminal. “Sistem penggorengan yang sekarang juga sepertinya harus dievaluasi karena banyak terjadi kebakaran,” katanya.
(ded/ded)