Kabel Listrik di Bandara Soetta Diakui Sudah Uzur

Christie Stefanie | CNN Indonesia
Senin, 06 Jul 2015 14:08 WIB
Angkasa Pura II menyebutkan akan melakukan audit terhadap kelistrikan di Bandar Udara Soekarno-Hatta pasca kebakaran.
Pemadam kebakaran saat beraksi menjinakkan api di Terminal 2E Bandara Soekarno-Hatta, Cengkareng, Minggu (5/7). (CNN Indonesia/Bintang Pratama)
Jakarta, CNN Indonesia -- Angkasa Pura II menyebutkan akan melakukan audit terhadap kelistrikan di Terminal 2 Bandar Udara Soekarno-Hatta pasca kebakaran yang terjadi pada Minggu (5/7). “Audit itu relevan, akan dilakukan dalam waktu dekat,” kata Direktur Utama Angkasa Pura II, Budi Karya Sumadi, di Bandara Soekarno-Hatta, Senin (6/7).

Budi menduga kebakaran itu ada hubungannya dengan kelalaian tenant di terminal itu. Tapi dia mengakui usia kabel listrik di sana juga sudah mencapai 30 tahun. Seharusnya kabel sudah diganti. Pihaknya, kata Budi, berencana menggantinya.

Budi menjanjikan dalam dua hingga tiga hari ke depan segala permasalahan yang terjadi akibat kebakaran di Terminal 2E itu diupayakan selesai. Termasuk perbaikan conveyor dan tempat check-in maskapai penerbangan Garuda Indonesia.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Lebih jauh, Budi membenarkan revitalisasi harus dilakukan di bandara itu dan itu termasuk program jangka panjang. Dia bilang setidaknya dalam waktu satu setengah tahun lagi kapasitas Terminal 2 ditingkatkan dari 11 juta menjadi 22 juta.

“Upaya revitalisasi ini tidak merusak arsitektur yang ada,” katanya. Anggaran revitalisasi untuk tiap-tiap bandara, kata dia, mencapai Rp 500-600 miliar.

Mengenai kerugian akibat kebakaran, Budi mengatakan belum dihitung.

Sementara itu Kepala Otoritas Bandara Soekarno-Hatta Bintang Hidayat mengatakan sebetulnya pada 2014 pihaknya sudah melakukan audit kelistrikan. “Tapi dari main power station ke substation yang ada, belum menyeluruh,” katanya.

Pekan ini, tim Otoritas Bandara, kata Bintang, akan melanjutkan audit tersebut, termasuk audit mendetail sampai ke tenant dan fasilitas yang digunakannya di semua terminal. “Sistem penggorengan yang sekarang juga sepertinya harus dievaluasi karena banyak terjadi kebakaran,” katanya. (ded/ded)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER