Jakarta, CNN Indonesia -- PT Anabatic Technologies Tbk (ATIC) menyatakan bakal mengakuisisi dua perusahaan teknologi informasi di luar negeri salah satunya Malaysia, guna melebarkan sayap bisnisnya.
"Kami sudah melakukan beberapa pertemuan dan akan melakukan due diligence setelah ini. Kami harapkan setelah September bisa close satu atau dua deal akuisisi ini," ungkap Direktur Anabatic Adriansyah Adnan usai pencatatan saham perdana di Jakarta, Rabu (8/7).
Sayangnya, ia enggan mengungkapkan nilai akuisisi tersebut karena tidak ingin menganggu proses penawaran. Namun, Adriansyah mengungkapkan nilai akuisisi dua perusahaan itu bervariasi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Nilainya ada yang tidak terlalu besar dan ada yang lumayan," katanya.
Direktur Keuangan Anabatic Felix P. Mulia mengatakan dana akuisisi tersebut sebagian bakal berasal dari belanja modal yang masuk dalam program ekspansi ke luar negeri.
Belanja modal, lanjutnya dicanangkan sekitar Rp 200 miliar-Rp 250 miliar dari kas dan juga
initial public offering (IPO).
Anabatic telah mencatatkan 375 juta saham baru atau 20 persen dari kepemilikan. Dengan harga yang dipatok per saham senilai Rp 700, perseroan meraup Rp 262,5 miliar dalam gelaran IPO tersebut.
"Untuk akuisisi, dananya ada dari belanja modal dalam rangka ekspansi ke luar negeri. Kami sedang menimbang untuk masuk ke
market lain, salah satunya Malaysia. Salah satu yang kami
review ini perusahaan Malaysia," jelasnya.
Selain untuk akuisisi, lanjut Felix, belanja modal juga akan digunakan untuk mengakselerasi pembayaran utang pinjaman. Ia mengungkapkan dengan adanya akselerasi, sekitar 2-3 persen utang bisa dikurangi.
“Kami utang itu kebanyakan untuk proyek, bukan untuk melakukan belanja," katanya.
Proyek BaruAdriansyah mengungkapkan saat ini perseroan baru saja memperoleh proyek baru untuk pengembangan teknologi informasi salah satu bank di Dubai. Ia menyatakan hal itu menjadi awalan perseroan untuk merangsek ke Timur Tengah.
"Kami juga sudah
close deal dengan sebuah bank di Dubai dengan memenangkan tender proyek. Nilainya tidak besar tapi itu sebagai penglaris kami di Timur Tengah. Kami tidak cari untung besar dulu tapi jadikan sebagai referensi karena belum
expert di Timur Tengah. Bank ini juga masuk bank internasional," ungkapnya.
Seperti diketahui, pada 2015-2016 perseroan bakal berfokus ekspansi ke pasar di Indonesia, Filipina, Malaysia dan Timur Tengah. Kemudian, pada 2017-2018 Anabatic mempunyai program ekspansi ke Singapura, Tiongkok, dan Jepang. Selanjutnya, pada 2019-2020 perseroan akan berekspansi ke Thailand dan Asia Selatan.
Saat ini, Anabatic telah memiliki beberapa kantor cabang di seantero Asia, di antaranya Singapura, Malaysia, juga di India dan Filipina yang masing-masing memiliki dua kantor.
Dari sisi kinerja, pada 2014 Anabatic mampu membukukan pendapatan senilai Rp 2,57 triliun, meningkat dari Rp 2,48 triliun di 2013. Sementara laba bersih pada 2014 tercatat Rp 81 miliar, naik dari Rp 74,92 miliar pada 2013.