Jakarta, CNN Indonesia -- Bursa saham China kembali terkoreksi dan terjun bebas sejak perdagangan dibuka pada pagi ini, Rabu (8/7). Shanghai Composite Indeks hingga siang ini anjlok lebih dari 8 persen, sedangkan Shenzen Component turun hampir 5 persen.
The Guardian melaporkan dalam waktu sepuluh menit perdagangan, lebih dari 1.000 saham di dua bursa China tersebut anjlok rata-rata 10 persen dan secara otomatis perdagangannya dihentikan karena terkena
autorejection. Sementara itu, sekitar 1.400 perusahaan atau lebih dari setengah yang melantai di bursa meminta perdagangan sahamnya dihentikan guna mencegah kerugian yang lebih besar.
China Securities Finance Corporation (CSFC) mengatakan terjadi kepanikan yang irasional di pasar saham Negeri Tirai Bambu menyusul aksi jual yang meningkat tajam.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bank Rakyat China mencoba membantu otoritas bursa tersebut guna mendapatkan likuiditas tambahan dalam upaya menstabilkan saham. Sejumlah langkah yang disiapkan seperti menyediakan pinjaman antar bank, pembiayaan hipotek dan obligasi. Bank Rakyat China menyatakan akan terus mencermati perkembangan pasar dan terus mendukung CSFC memitigasi risiko sistematik dari kejatuhan bursa tersebut.
Pelarian Modal
CNN Money melaporkan dua indeks acuan Negeri Tirai Bambu, Shanghai Composite Indeks dan Shenzen Component, masing-masing telah terkoreksi 32 persen dan 41 persen sejak Juni lalu.
Berdasarkan riset Bespoke Investment Group, kapitalisasi pasar China tergerus hingga US$ 3,25 triliun dalam satu bulan terakhir. Angka tersebut merupakan akumulasi modal yang ditarik keluar oleh investor sejak 12 Juni 2015. Nilai tersebut setara dengan total kapitalisasi pasar saham Prancis, atau sekitar 60 persen dari kapitalisasi pasar Jepang.
"Sekarang ini ada kepanikan di pasar dan marak aksi jual yang tidak masuk akal. Hal ini membuat likuiditas di pasar modal mulai kering," kata China Securities Regulatory Commission dalam keterangan tertulis yang dikutip CNN, Rabu (8/7).
(ags/gen)