Jakarta, CNN Indonesia -- Produsen ban merek Achilles dan Corsa, PT Multistrada Arah Sarana (MASA) mengatakan akan fokus melakukan penjualan ban bagi kendaraan bekas dan kendaraan besar setelah pesimistis akan penjualan ban bagi mobil baru di pasar domestik.
Senior Marketing Manager Multistrada Mohammad Zain Saleh mengatakan keputusan manajemen untuk mengubah strategi tersebut akibat penjualan mobil baru menurun sepanjang tahun ini.
Zain menilai dengan masuk ke pasar roda mobil bekas dan kendaraan besar, ia berharap hal itu bisa membuat perusahaan mencapai target pertumbuhan pendapatan sebesar 15 persen tahun ini.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tentunya pelemahan otomotif berdampak terhadap penjualan kami, tapi kemampuan perusahaan bukan cuma penyediaan ban bagi mobil-mobil baru. Mobil-mobil
second juga jadi target market kita, ditambah mobil-mobil baru yang mengganti ban juga
market kita, serta kendaraan besar seperti truk dan bus," kata Zain di Jakarta, Kamis malam (9/7).
Akibat pelemahan industri otomotif tersebut, kini persaingan antar produsen ban bagi kendaraan baru semakin ketat. Dengan pangsa pasar domestik Multistrada sebesar 17 persen, Zain menambahkan bahwa meningkatkan pangsa pasar sebesar 1 persen saja saat ini merupakan hal yang sulit.
Ditambah dengan proyeksi penjualan mobil di dalam negeri yang dipangkas pada tahun ini, menurutnya akan semakin sulit bagi perusahaan untuk bisa meningkatkan penjualannya di dalam negeri. Karena seperti yang sudah diketahui sebelumnya, Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) telah merevisi target penjualan mobil dari angka 1,2 juta ke angka 1,1 juta pada 2015.
"Sulit bagi kami untuk meningkatkan pangsa pasar secara signifikan. Naik 1 persen saja sudah cukup bagus, yang artinya kita ambil
market share orang lain di pasar. Kini pertumbuhan penggunaan ban bagi mobil baru tidak bisa langsung melonjak, karena tak mungkin juga penjualan mobil langsung melonjak ke angka misalnya 2 juta unit," tuturnya.
Strategi BaruMaka dari itu, menurutnya lebih baik bagi perusahaan untuk mencari strategi penjualan baru. Melalui dua strategi yang sudah disebutkan, perusahaannya optimis bisa meningkatkan pendapatan dari penggunaan ban bagi kendaraan berat.
"Memang untuk segmen ban kendaraan berat kontribusinya masih kecil terhadap
revenue, yaitu di bawah 10 persen. Tapi kami optimistis pendapatan dari situ bisa bertambah besar, apalagi kini kita sudah bisa produksi ban berukuran 1.000 dan 750," tegas Zain.
Selain menjual ban di kedua segmen tersebut, Multistrada juga menggenjot pendapatan dari pelayanan purna jual. Namun sayangnya, Zain masih belum bisa memberitahu berapa besar target kontribusi layanan purna jual terhadap pendapatan perusahaan secara keseluruhan.
"Selain itu yang masih bisa kita garap adalah
after market service-nya. Namun, seperti tren-tren sebelumnya, dalam menghadapi lebaran dan tahun ajaran sekolah yang baru, biasanya orang jarang mengganti ban mobil karena ada prioritas kebutuhan lain. Tapi biasanya kondisi itu akan kembali normal dengan cepat," tambahnya.
Melihat pada laporan keuangan perusahaan, penjualan domestik ban Multistrada memang mengalami penurunan. Pada 2014, perusahaan hanya bisa menjual ban di dalam negeri sebanyak US$ 83,35 juta atau turun 11,47 persen apabila dibanding penjualan domestik tahun sebelumnya sebesar US$ 92,91 juta.
Sedangkan pada semester I tahun ini, Zain mengatakan penjualan ban secara keseluruhan mencatat angka pertumbuhan sebanyak 7 persen dibanding periode yang sama pada tahun lalu dimana pertumbuhan penjualan ekspor tercatat lebih tinggi dibanding pertumbuhan domestik.
Dengan demikian, angka penjualan ban secara keseluruhan pada semester I tahun ini diperkirakan berada di angka US$ 113,56 juta kendati belum ada laporan resmi dari perusahaan.
(gen)