Jakarta, CNN Indonesia -- PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk terpaksa kembali meniadakan penerbangan dari dan menuju ke Bali menyusul ditutupnya Bandara Ngurah Rai akibat erupsi Gunung Raung yang meningkat. Sedikitnya 100 penerbangan maskapai pelat merah ini terganggu dengan estimasi jumlah calon penumpang yang telantar mencapai kisaran 15 ribu orang.
"Karena Ngurah Rai ditutup kami meniadakan atau membatalkan lagi penerbangan dari dan ke Bali pada hari ini sampai batas waktu yang belum ditentukan," ujar Ikhsan Rosan, Senior Manager Corporate External Communication PT Garuda Indonesia Tbk kepada CNN Indonesia, Ahad (12/7).
Untuk itu, Ikhsan menghimbau para calon penumpang Garuda yang sudah terlanjur membeli tiket tujuan Bali untuk tidak mendatangi Bandara. Menurutnya, perseroan siap melayani pengembalian uang tiket (refund) ataupun perubahan jadwal penerbangan di kantor-kantor pelayanan terdekat.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jangan ke bandara hari ini. Penumpang boleh refund atau reschedule tanpa dipungut biaya," jelas Ikhsan.
Menurutnya, total penerbangan Garuda dari dan menuju Bali setiap harinya sekitar 100 penerbangan. "Kalau menggunakan Boeing 737, itu rata-rata penumpangnya 150 orang. Kalikan Tinggal dikalikan saja (berapa yang telantar)," tuturnya.
Ikhsan mengatakan sudah pasti perseroan akan merugi akibat bencana alam ini. Namun, sampai saat ini maskapai BUMN ini belum mengkalkulasi berapa potensi kerugian yang ditimbulkan oleh erupsi Gunung Raung.
Sebagai inforemasi, Otoritas Bandara Blimbing Sari, Banyuwangi dan Bandara Ngurah Rai, Bali kembali menghentikan aktivitas penerbangan menyusul erupsi Gunung Raung yang kembali meningkat.
J.A. Barata, Kepala Pusat Komunikasi Kementerian Perhubungan, menginformasikan bandara Blimbing Sari mulai menghentikan aktivitas penerbangan pada pukul 07:00 WIB. Sementara untuk Bandara Ngurah Rai baru sekitar pukul 09.00 WITA membatalkan seluruh penerbangan.