Pugar Tiga Stasiun KRL Kemenhub Siapkan Rp 60 Miliar

Gentur Putro Jati | CNN Indonesia
Senin, 13 Jul 2015 08:07 WIB
Revitalisasi atau pemugaran stasiun dilakukan pemerintah untuk menunjang pertumbuhan penumpang KRL yang terus terjadi setiap tahun.
Kereta Rel Listrik (KRL) Commuter Line saat melintas di kawasan Tebet, Jakarta, Senin 06 Oktober 2014. (CNN Indonesia/Adhi Wicaksono)
Jakarta, CNN Indonesia -- Direktorat Jenderal Perekeretaapian Kementerian Perhubungan berniat melakukan revitalisasi tiga stasiun yang dilintasi oleh kereta rel listrik (KRL) dengan kebutuhan anggaran mencapai Rp 60 miliar. Rencana pengembangan stasiun yang telah masuk dalam anggaran, pendapatan, dan belanja negara perubahan (APBNP) 2015 ini akan membenahi stasiun Kebayoran, Stasiun Parung dan Stasiun Parung Panjang.

“Pengembangan ini rencananya selesai akhir tahun nanti,” kata Hermanto Dwiatmoko, Direktur Jenderal Perkeretapian dikutip dari laman Kemenhub, Senin (13/7).

Menurut Hermanto, untuk satu stasiun anggaran yang telah dialokasikan mencapai Rp 20 miliar. Jumlah ini lebih kecil dibandingkan dengan biaya revitalisasi stasiun Palmerah yang membutuhkan dana Rp 36 miliar menggunakan APBN 2014.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Hermanto menjelaskan revitalisasi atau pemugaran stasiun dilakukan pemerintah untuk menunjang pertumbuhan penumpang KRL yang terus terjadi setiap tahun. Hermanto mencontohkan, pemugaran yang telah selesai dilakukan di stasiun Palmerah terbukti berhasil meningkatkan jumlah penumpang stasiun tersebut.

Hermanto mencatat pada Mei 2015 ketika stasiun belum dipugar menjadi 2 lantai, jumlah penumpang per hari hanya mencapai 11.805 orang. Tetapi setelah pemugaran selesai pada Juni 2015, jumlah penumpang meningkat jadi 12.585 orang.

“Bahkan sempat memecahkan rekor sekitar 15.838 penumpang,” kata Hermanto.

Tak hanya pengembangan stasiun, pemerintah juga telah selesai membangun jalur ganda lintas Duri-Tangerang. Pekerjaan tersebut meliputi pembangunan jalan rel, pembangunan dan normalisasi elektrifikasi Listrik Aliran Atas (LAA) serta pemasangan gardus LAA di Stasiun Duri. Proyek yang resmi dioperasikan pada 8 Juni itu menghabiskan dana APBN sekitar Rp 685,61 miliar. (gen)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER