Jakarta, CNN Indonesia -- Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno menyatakan Bank Pembangunan China (CDB) akan mengucurkan pinjaman untuk tiga bank pelat merah, masing-masing sebesar US$ 1 miliar. Pinjaman tersebut diperuntukan untuk mendanai proyek-proyek infrastruktur di Tanah Air.
Ketiga bank BUMN yang akan medapatkan utang dari CDB adalah PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI), PT Bank Rakyat Indonesia Tbk. (BRI) dan PT Bank Mandiri Tbk.
"Mereka sudah bernegosiasi, masing-masing dapat US$ 1 miliar. Jadi total US$ 3 miliar dan tinggal finalisasi bunganya," ujar Rini ketika ditemui di Parkir Timur Senayan, Minggu (12/7).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Rini, ketiga bank milik negara itu diberikan fleksibilitas untuk menentukan proyek-proyek yang akan didanainya. "Perbankan Indonesia dapat menentukan pemanfaatannya yang US$ 3 miliar ini. Yang lainnya adalah program refinancing," tuturnya.
Pada kesempatan berbeda, Direktur Utara BNI Achmad Baiquni mengatakan tingkat bunga pinjaman yang ditawarkan CDB masih di atas ekspektasi perseroan. Bahkan, persentase bunga yang masih dirahasiakan tersebut, juga masih lebih tinggi dari bunga pinjaman BNI kepada bank lain.
“Kita masih nego mengenai pricing saja, belum ketemu saja (pricing)-nya,” kata Achmad Baiquni ketika ditemui usai menghadiri pelepasan rombongan pemudik BNI Rejeki Mudik 2015 di Parkir Timur Senayan, Senin (13/07).
“Kita selama ini juga meminjam dari beberapa bank. (Pricing) yang mereka (CDB) tawarkan ini masih ada sedikit ada yang lebih tinggi dari (bunga pinjaman) yang ada sekarang,” tambahnya.
Rico Rizal Budidarmo, Direktur Keuangan BNI menuturkan meskipun CDB menawarkan pinjaman dalam mata uang renminbi, tetapi perseroan akan menarik dalam denominasi dolar AS. Pasalnya, perseroannya melihat kebutuhan nasabah atas mata uang tersebut cukup besar.
“Kalau kita nanti mengambil renmibi tapi tidak bisa dipakai kan rugi juga,” kata Rico.
(ags/gen)